Nyaris Juara Dunia Catur Cepat
Irene Kharisma Sukandar, Foto : IST--
NEW YORK, SUMATERAEKSPRES.ID - Hampir saja Indonesia memiliki juara dunia catur cepat wanita dalam Kejuaraan Dunia Catur Cepat yang digelar di New York, Amerika Serikat, Minggu (29/12/2024).
Sayangnya, pecatur wanita nomor satu Indonesia, Irene Kharisma Sukandar menyerah di babak terakhir dari pecatur wanita India, Humpy Koneru di langkah ke-67.
BACA JUGA:Minta Diperbanyak Kejuaraan Catur, Cek Idham Cup III Digelar, Diikuti 227 Peserta
BACA JUGA:Dibayang-Bayangi Dominasi Carlsen, Gukesh Dommaraju, Juara Dunia Catur Termuda
Bertanding dalam format Sistem Swiss 11 babak dengan kontrol waktu 15 menit plus increment 10 detik setiap langkahnya.
Irene menempati posisi 9 pada klasemen akhir dari 110 peserta yang berpartisipasi pada kejuaraan tersebut.
Dalam ajang ini, Irene mencatatkan 7 kemenangan, sekali remis dan tiga kali kalah. Yang luar biasa, dalam perjalanannya, dia mengalahkan sejumlah nama besar dalam catur wanita, di antaranya Atousa Pourkashiyan (Juara Amerika Kontinental 2024) yang kini menjadi istri Hikaru Nakamura, Anastasia Bodnaruk (Juara Dunia Catur Cepat 2023), dan Alice Lee (Juara Piala Amerika 2024) dan juga menahan remis juara dunia catur wanita asal China, Ju Wenjun.
Bahkan Irene sempat membuat publik catur Indonesia bersemangat kala memasuki babak 11, dia berpeluang jadi Juara Dunia.
Sebab saat itu, Irene mengumpulkan 7,5 poin dari 10 babak yang dilalui, sama halnya dengan para juara dunia dan master catur wanita lain seperti Ju Wenjun, Humpy Koneru, Kateryna Lagno, Tan Zhongyi, Alexandra Kosteniuk, Harika Dronavalli, dan Afruza Khamdamova.
Dalam pairing babak terakhir, Irene bertemu Humpy Koneru, sedangkan Ju Wenjun berhadapan dengan Bibisara Assaubayeva, Harika Dronavalli melawan Tan Zhongyi dan Kateryna Lagno melawan Afruza Khamdamova.
Semuanya berebut gelar juara dunia dan publik Indonesia sempat bersemangat kala tiga meja lainnya berakhir remis. Artinya, siapapun pemenang antara Humpy Koneru dan Irene akan menjadi juara dunia.
Pertandingan mereka berjalan alot dan sepertinya berakhir remis. Namun, Irene yang mengaku sudah kelelahan melakukan kesalahan di langkah 48 yang membuatnya tertinggal satu pion dan harus mengakui kemenangan Koneru.
Irene sendiri dalam keterangannya mengaku sudah maksimal mengerahkan segala kemampuan terbaiknya.
Meski membawa nama Indonesia di kejuaraan dunia, informasinya, semua biaya dirinya tanggung sendiri dan bahkan turnamen ini adalah yang termahal yang dia ikuti selama kariernya bermain catur.