Pasar Modal Indonesia Tetap Tangguh di Tengah Gejolak Global dan Momentum Politik 2024
Pasar Modal Indonesia Tetap Tangguh di Tengah Gejolak Global dan Momentum Politik 2024-Foto: BEI-
Jumlah investor ritel mencatat rekor baru dengan 14,81 juta SID (Single Investor Identification), meningkat 2,6 juta dari tahun sebelumnya.
Mayoritas investor didominasi generasi muda di bawah usia 40 tahun, mencapai lebih dari 79%.
Kebijakan Strategis OJK 2024: Penguatan Ekosistem Pasar Modal
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus memperkuat ekosistem pasar modal melalui berbagai kebijakan strategis, di antaranya:
- POJK No. 4/2024: Mengatur laporan kepemilikan saham dan aktivitas peminjaman saham.
- POJK No. 6/2024: Pembiayaan transaksi margin dan/atau short selling.
- POJK No. 10/2024: Penerbitan dan pelaporan obligasi serta sukuk daerah.
- POJK No. 18/2024: Penyedia likuiditas.
OJK juga merampungkan regulasi yang mengacu pada UU P2SK, seperti POJK No. 32, 33, dan 45 Tahun 2024, yang berfokus pada penguatan transaksi, pengelolaan investasi, serta emiten dan perusahaan publik.
Inovasi Pasar Modal: Produk Derivatif Baru
Bursa Efek Indonesia (BEI), bersama KPEI dan KSEI, meluncurkan produk derivatif baru, yaitu Kontrak Berjangka Saham (Single Stock Futures/SSF) dan Kontrak Berjangka Indeks Asing (KBIA).
Produk KBIA, dengan underlying MSCI Hong Kong Listed Large Cap, diharapkan memperluas pilihan investasi dan mendorong pertumbuhan pasar derivatif Indonesia.
Komitmen OJK Mendukung Pembangunan Berkelanjutan
OJK juga mendukung program pemerintah, termasuk Asta Cita, untuk memperkuat sektor ekonomi utama, meningkatkan daya saing, dan mendorong pembangunan berkelanjutan.
"Kami akan terus berperan aktif agar pasar modal Indonesia tumbuh secara inklusif dan berkelanjutan," tutup Inarno.