https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Genjot Penjualan dengan Lini Produk Baru

PROMOSI: Sales Hyundai mempromosikan produk andalan untuk menggenjot pasar. Di tahun 2025, peluncuran produk baru masih menjadi harapan produsen otomotif mendongkrak pasar penjualan. Foto : DOK SE--

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Agen pemegang merek (APM) tengah putar otak merancang strategi menghadapi risiko pelemahan pasar mobil pada 2025 seiring berbagai tantangan yang ada.

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) mengkhawatirkan dampak pungutan opsen pajak oleh pemerintah daerah dan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen mulai tahun 2025 berisiko menekan industri otomotif.

BACA JUGA:Berharap Tambahan Opsen Pajak Disertai Insentif

BACA JUGA:Industri Otomotif Sumsel Terguncang, Konsumen Batalkan Pembelian Akibat Kebijakan Pajak Opsen

Terlebih, pemerintah juga menaikkan upah minimum provinsi (UMP) 2025 sebesar 6,5 persen. 

“Tahun 2025 ada kenaikan PPN, Opsen Pajak, UMP dan lain-lain. Kami perkirakan akan makin sulit mendapatkan angka-angka penjualan yang baik,” kata Ketua I GAIKINDO, Jongkie Sugiarto.

Opsen pajak adalah pungutan tambahan pajak menurut persentase tertentu, berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (HKPD). 

Pemerintah kabupaten/ kota memungut opsen dari Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB). Sementara itu, pemerintah provinsi dapat memungut opsen dari Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan (MBLB).

Data GAIKINDO menunjukkan, sepanjang Januari-November 2024, total penjualan mobil secara whole sales sebesar 784.788 unit. Angka ini turun 14,7 persen secara year-on-year (YoY) dari periode sama 2023 sebesar 920.518 unit. 

Sementara itu, penjualan ritel juga turun 11,2 persen YoY menjadi 806.721 unit pada periode 11 bulan 2024, dibanding 908.473 unit pada periode yang sama 2023.

Alhasil, Jongkie mengatakan pihaknya berharap penjualan mobil sampai akhir 2024 menyentuh 850 ribu unit. Pasalnya, angka itu telah direvisi dari sebelumnya 1,1 juta unit tahun ini.

“Kami harapkan sampai akhir tahun angka penjualan mobil mencapai 850 ribu unit,” pungkas Jongkie.

Produsen mobil asal Korea Selatan, PT hyundai Motors Indonesia (HMID), mengungkapkan strategi menggenjot penjualan di tengah risiko lemahnya industri otomotif pada tahun depan. “Hyundai akan terus memperkenalkan berbagai lini produk baru yang kami juga yakin akan mendapatkan sambutan positif,” kata Chief Marketing Officer Hyundai Motors Indonesia Budi Nur Mukmin. 

Sepanjang 2024, Hyundai gencar meluncurkan model-model baru. Di antaranya All New Kona Electric (BEV), Santa Fe Hybrid, Tucson Hybrid, dan akan ada satu model Hyundai N Line terbaru yang meluncur akhir tahun.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan