Solusi Perbaikan, Konstruksi Jalan Layang
RUSAK PARAH : Pengendara melintasi Jl Lettu Karim Gandus yang rusak parah karena sering tergenang air pasang Sungai Musi. Kondisi ini terjadi sejak 4 tahun lalu, sehingga membuat warga setempat protes karena tak kunjung diperbaiki. (inzet) Warga menggelar--
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Jengah dengan kondisi Jalan Lettu Karim Kadir di Kelurahan Karang Jaya, Kecamatan Gandus, Palembang yang selama empat tahun terakhir amblas dan rusak parah.
Sejumlah massa dari warga setempat mendatangi Kantor Gubernur Sumatera Selatan, Senin (16/12). Mereka menggelar aksi unjuk rasa menuntut perbaikan jalan tersebut.
BACA JUGA:Hubungkan 2 Kecamatan, Warga Keluhkan Jalan Rusak
BACA JUGA:Anggaran Tak Kunjung Cair, Perbaikan Molor, Jalan Rusak Terdampak Pembangunan IPAL
Aksi diwarnai pembentangan spanduk-spanduk bertuliskan tuntutan perbaikan jalan dan kecaman terhadap lambannya kinerja pemerintah.
Massa juga membawa replika jalan berlubang sebagai simbol protes. Kondisi jalan yang rusak parah tak hanya menghambat aktivitas warga, juga memakan banyak korban baik secara fisik maupun material.
Kegeraman masyarakat terlihat salah satunya disampaikan Koordinator aksi, Afrianto. Dengan lantang dia mengeluhkan lambannya penanganan jalan oleh Pemerintah Provinsi Sumsel.
Padahal sudah banyak warga menjadi korban akibat kondisi jalan rusak itu.
“Beberapa warga mengalami kecelakaan cukup parah, seperti patah tangan dan cedera lainnya. Bahkan ibu hamil pernah terjatuh dari kendaraannya saat melintasi jalan ini.
Kondisinya sangat memprihatinkan, tapi yang dilakukan pemerintah selama ini hanya sekadar penimbunan, bukan perbaikan total,” ujarnya.
Afrianto menegaskan penanganan jalan ini seharusnya menjadi prioritas karena jalan tersebut merupakan akses utama bagi warga Kecamatan Gandus.
Ia dan massa aksi meminta Penjabat (Pj) Gubernur Sumsel, Elen Setiadi, untuk segera turun tangan dan mempercepat proses perbaikan.
“Jika tuntutan ini tak dipenuhi, kami akan menutup total jalan tersebut sebagai bentuk protes. Ini bukan hanya masalah kenyamanan, tetapi masalah keselamatan warga,” tegasnya.
Salah satu warga peserta aksi, Rosmiati (45) mengungkapkan rasa frustrasinya. “Empat tahun jalan ini rusak dan setiap kali ada keluhan, yang disampaikan hanya janji-janji tanpa realisasi.