Polisi Ungkap Identitas Pelaku Penyerangan di Rawas Ilir, Kabupaten Muratara

Reporter: Izul |

Editor: Irwansyah |

Kamis , 28 Nov 2024 - 16:42

Polisi ungkap identitas dua pelaku pengroyokan menggunakan sajam di Rawas Ilir, Muratara. Kedua pelaku sudah ditangkap dan diproses hukum. Foto:Ist/Sumateraekspres.id--

Kedua pelaku tertangkap tangan membawa senjata tajam. Kosingin membawa sebuah pisau dengan panjang 15 cm, berbahan gagang kayu hitam dan sarung dari kayu yang dibungkus dengan karet dan plastik warna pink.

Sedangkan Acep Ari Irawan ditemukan membawa sebuah parang panjang (pedang) dengan panjang 80 cm, berbahan gagang kayu coklat dan sarung kayu coklat.

Meski hingga saat ini belum ada laporan resmi dari pihak korban, polisi tetap melanjutkan penyelidikan terkait tindak pidana penganiayaan dan penggeroyokan yang dilakukan oleh para pelaku.

Kedua pelaku kini sudah diamankan di Polres Muratara untuk diproses lebih lanjut dan dijerat dengan pasal berlapis, yaitu Pasal 170 KUHP tentang Penganiayaan secara bersama-sama dan Pasal 351 KUHP tentang Penganiayaan.

Penegakan hukum terhadap kejadian ini menjadi penting untuk memastikan rasa keadilan di masyarakat, khususnya di tengah dinamika pemilu yang kerap menimbulkan ketegangan antara kelompok pendukung yang berbeda.

polisi ungkap identitas pelaku penyerangan di rawas ilir, kabupaten muratara                            muratara, sumateraekspres.id – kepolisian resor muratara berhasil mengungkap identitas dua pelaku pengroyokan yang terjadi di rawas ilir, kabupaten muratara.
keduanya ditangkap pada rabu malam, 27 november 2024, sekitar pukul 22.30 wib, setelah terlibat dalam insiden kekerasan menggunakan senjata tajam (sajam).
kapolres muratara, akbp koko arianto wardhani, melalui kasat reskrim akp sopian hadi, mengonfirmasi bahwa dua korban dalam kejadian tersebut adalah edi saputra alias dalog (51) dan beki (24), keduanya warga desa pauh i, kecamatan rawas ilir.
baca juga:dibuka! sayembara penulisan artikel ilmiah jurnal turasia: meningkatkan tradisi keilmuan islam indonesia
baca juga:mobil hantam dua lapak pedagang di palembang, diduga pengemudi mengantuk
insiden pengroyokan ini terjadi di kantor kecamatan rawas ilir saat proses pergeseran kotak suara dari tps (tempat pemungutan suara) ke ppk (panitia pemilihan kecamatan) pada pemilu setempat.
saat proses tersebut, kedua korban diserang secara bersama-sama oleh dua pelaku, kosingin (36) dan acep ari irawan (29), yang keduanya merupakan warga desa beringin makmur ii, kecamatan rawas ilir.
penyelidikan awal menunjukkan bahwa peristiwa ini dipicu oleh selisih paham antara kedua kelompok simpatisan pasangan calon yang terlibat dalam pemilu.
baca juga:isu mutasi 118 pejabat pemprov sumsel usai pilkada, anggota dprd imbau tunggu pemerintahan baru
baca juga:bri raih penghargaan the most trusted company 2024 berkat tata kelola perusahaan yang unggul
"insiden ini terjadi akibat perselisihan antara dua kelompok pendukung calon pada waktu berada di ppk rawas ilir," jelas akp sopian hadi.
dalog, salah satu korban, mengalami sejumlah luka serius, termasuk luka robek pada bagian punggung dekat pundak kiri, luka robek pada punggung bawah, luka robek pada kepala bagian atas dan samping kanan, serta benjol di kepala bawah kelopak mata kiri.
sementara beki, korban lainnya, mengalami luka robek pada bagian punggung kiri dan lecet di dekat leher belakang.
baca juga:kapolres oki imbau masyarakat jaga kamtibmas pasca pemilukada dan hindari provokasi
baca juga:dua orang diamankan pasca bentrok antar simpatisan paslon pilkada di muratara
kedua pelaku tertangkap tangan membawa senjata tajam. kosingin membawa sebuah pisau dengan panjang 15 cm, berbahan gagang kayu hitam dan sarung dari kayu yang dibungkus dengan karet dan plastik warna pink.
sedangkan acep ari irawan ditemukan membawa sebuah parang panjang (pedang) dengan panjang 80 cm, berbahan gagang kayu coklat dan sarung kayu coklat.
meski hingga saat ini belum ada laporan resmi dari pihak korban, polisi tetap melanjutkan penyelidikan terkait tindak pidana penganiayaan dan penggeroyokan yang dilakukan oleh para pelaku.
baca juga:keberlanjutan program konservasi gajah sumatra, hutama karya siapkan 7000 bibit pohon pakan alami
baca juga:saling klaim kemenangan mereda setelah data pemilu masuk 100% di muratara
kedua pelaku kini sudah diamankan di polres muratara untuk diproses lebih lanjut dan dijerat dengan pasal berlapis, yaitu pasal 170 kuhp tentang penganiayaan secara bersama-sama dan pasal 351 kuhp tentang penganiayaan.
penegakan hukum terhadap kejadian ini menjadi penting untuk memastikan rasa keadilan di masyarakat, khususnya di tengah dinamika pemilu yang kerap menimbulkan ketegangan antara kelompok pendukung yang berbeda.