Ulama Kharismatik Itu Kini Berpulang, Ustadz SolHas Dimakamkan di Sebelah Ustadz Taufik Hasnuri
DISALATKAN : Ratusan jemaah mensalatkan ulama besar Kota Palembang, KH Drs Solihin Hasibuan MPdI di Masjid Agung SMB Jayo Wikramo, kemarin. Selanjutnya almarhum dibawa ke Pemakaman Pangkalan Gelebak, Kecamatan Rambutan, Kabupaten Banyuasin untuk dimakam-foto: kris/sumeks-
Anak-anak almarhum terlihat sangat terpukul, terutama Hafiz, putra almarhum, nampak tak kuasa menahan kesedihan di tengah iringan ratusan pelayat. Adik-adik almarhum juga hadir dan ikut terlibat dalam prosesi pemakaman.
Almarhum dikenal dekat dengan keluarga Ustadz Taufik Hasnuri, dan lokasi pemakaman yang bersebelahan ini seolah meneguhkan kedekatan spiritual antara keduanya. Ustadz Taufik Hasnuri sempat membeli tanah di sebelah makam untuk keluarganya, yang kini menjadi tempat peristirahatan almarhum KH Solihin Hasibuan.
Terpisah, tokoh muda masyarakat Kota Palembang, Mgs Syaiful Padli ST MM mengaku sangat kehilangan sosok kharismatik, seorang ulama, seorang tokoh agama yang selama ini diguguh dan ditiru. “Kita berduka karena salah satu Ustadz Maspuroh. Ini menambah deretan Ustadz yang sudah dipanggil Allah SWT,” kata dia.
BACA JUGA:Masjid Agung Solihin, Bangunan Ikonik Kebanggaan Warga di Kayuagung, Apa Sih Keistimewaannya?
Syaiful ada kenangan khusus, mengingat almarhum merupakan teman orang tua dari Mgs Syaiful Padli. “Dulu kawan papa sama-sama dari Gontor dan ketemu lagi di Palembang,” ujarnya. Pertama kali datang di Palembang, murid atau mudir di Ponpes An Nur daerah 7 Ulu Palembang.
“Secara kekeluargaan meskipun bukan sedarah, tetapi seperti saudara sedarah,” ujarnya. Selain itu, Sumsel tak hanya kehiangan Ustadz SolHas yang bisa masuk ke birokrat, politisi dan masyarakat. “Ulama seperti ini bisa menjembatani ulama dan umaroh. Beliau sosok inspiratif tidak hanya dikenal di kalangan elite. Tetapi popular di kalangan jemaah majelis taklim,” katanya.
Dengan adanya kejadian ini Syaiful Padli, beharap pemerintah memberikan perhatian khusus kepada ulama. “Paling tidak mereka memberikan perhatian berupa medical check-up untuk para ulama. Terkait dengan persoalan kesehatan,” kata dia. Karena medical check-up tidak bisa difasilitasi BPJS. “Jadi ini harus menjadi perhatian serius. Kita bisa mendeteksi ulama, secara kesehatan mereka bisa mendapatkan perhatian dari pemerintah,” kata dia.
Terkait perjuangan almarhum apa yang bisa dicontoh generasi muda? Syaiful berharap generasi muda dapat meneruskan perjuangan almarhum. “Beliau setiap aksi Palestina selalu hadir. Juga persoalan sosial kemasyarakatan beliau terus berjuang. Jadi generasi yang ada bisa mencontoh dan mentauladani almarhum Ustadz Solihin Hasibuan,” pintanya.
BACA JUGA:Tingkatkan Taqwa dengan Berkurban: Pesan Khatib Salat Idul Adha di Masjid Agung Solihin Kayuagung
BACA JUGA:Ini yang Dilakukan Jemaah Masjid Jamik Solihin Sebelum Salat Lima Waktu
Salah seorang mubaligh muda Kota Palembang yang juga sebagai Mudir Pondok Pesantren Kyai Merogan dan Rumah Tahfidz Kyai Merogan, Ustadz Mgs Ahmad Fauzan SSosI menyampaikan ungkapan kesedihan mendalam atas kepergian almarhum Ustadz SolHas.
"Beliau guru, murobbdi dan mubaligh yang sangat aktif berdakwah, tidak kenal lelah. Bahkan jadwal ceramahnya sangat padat mulai subuh hingga malam tidak pernah kosong mengisi jadwal majelis taklim dan pengajian di Kota Palembang dan luas Palembang," ungkap Ustadz Ahmad Fauzan yang akrab disapa Ustadz Yayan yang dimintai tanggapannya, kemarin (4/11).
Secara pribadi, Ustadz Yayan mengakui banyak jasa dari almarhum terhadap dirinya hingga menjadi mubaligh seperti saat ini. Mulai dari membimbing sebagai pengasuh sejak dirinya menempuh pendidikan di Ponpes Raudhatul Ulum Sakatiga dimana almarhum sebagai pengasuh. Hingga mengajak serta dirinya dalam berbagai kegiatan dakwah, baik itu majelis dakwah hingga organisasi dakwah di mana almarhum juga tergabung di dalamnya.
"Meskipun saat itu almarhum sebagai seorang mubaligh terkenal dan populer tapi yang sangat saya rasakan almarhum itu ngemong kepada ustadz dan mubaligh muda seperti saya," ungkap Ustadz Yayan dengan nada bicara tersekat menahan tangis.