https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Serap Banyak Tenaga Kerja, Sektor Pertanian Masih Miskin, Pengentasan Kemiskinan Tanpa Data Bakal Percuma

--

Pada tanaman pangan juga ada bantuan bibit padi, dan lainnya. Hanya saja kata dia, masih terkendala anggaran. 

Dia berharap kedepan ada bantuan anggaran dari pemerintah pusat untuk pengembangan sektor pertanian. "Karena untuk anggaran APBD kabupaten terbatas, ujarnya. Masyarakat juga berharap kemudahan akses pada sarana dan prasarana pertanian. 

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Banyuasin Sarif, mengatakan telah ada langkah awal program berupa Cetak Sawah Rakyat bersama Badan Standardisasi Instrumen Pertanian.  "Kementan melakukan verifikasi CSR,"katanya. 

Kemudian juga telah melakukan sosialisasi oleh brigade pangan. Data Sensus Pertanian BPS tahun 2023, produksi padi di Kabupaten sebesar 915.784 Ton GKG (Gabah Kering Giling) dan untuk produksi beras adalah 525.873 Ton Beras dengan produktivitas padi sawahnya adalah 5.16 Ton GKG (Gabah Kering Giling) per hektare.

Kabupaten Banyuasin juga mengalami surplus beras sebanyak 455.941,41 Ton Beras dari total konsumsi 69.931,59 Ton Beras di Kabupaten Banyuasin.  “Sehingga menjadikan Banyuasin jadi lumbung pangan nasional nomor 4 nasional. Tidak menutup kemungkinan bisa naik peringkat ke nomor 1 atau 2," harapnya.

Pemerintah Kabupaten Muratara, mengembangkan pertanian unggulan berbasis ketahanan pangan. Ada beberapa komoditi yang dikembangkan, di lahan garab baru hingga lahan reguler.

“Empat komoditas unggulan yang tengah dikembangkan di Muratara 2024, yakni,  jagung, bawang merah, cabai hingga kacang tanah,” ujar  Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Muratara Ade Mairi, melalui Kabid Pertanian Japrizal, Senin (28/10).

Empat produk ini memiliki keunggulan masing masing. Sperti mudah dikembangkan, memiliki daya tahan dan adaptasi tinggi, tidak memerlukan perawatan khusus, hingga harga komoditi yang cukup menjanjikan. 

"Untuk lahan produktif yang sudah kami kembangkan di 2024 seperti jagung ada 50 hektare, bawang merah 10 hektare, cabai merah 10 hektare, dan yang terbaru kacang tanah 10 hektare," kata Japrizal.     

Untuk pembukaan lahan baru, Dinas Pertanian dan Perikanan menyarankan masyarakat untuk menanam jagung. Karena mudah menyerap unsur hara, tidak memerlukan perawatan khusus dan memiliki harga jual tinggi.

 "Dalam satu hektar bisa panen 4,5 ton dengan harga jagung pipil sekarang sekitar Rp5 ribu per kg. Dalam satu hektar petani bisa menghasilkan Rp22 juta per musim tanam," jelasnya.       

Sementara omoditas bawang merah dan cabai, disarankan untuk komoditi di lahan reguler. Karena memerlukan perawatan khusus. "Harga bawang merah memang tinggi sekitar Rp20 ribu per kg, namun memang harus memerlukan perawatan khusus," ulasnya.

Untuk produk terbaru yakni kacang tanah, "Harganya sekitar Rp15 ribu per kg. Tanaman kacang tanah mudah dikembangkan, butuh sekitar 90 hari dari masa tanam hingga panen," katanya.

Di Kabupaten Empat Lawang khususnya Kecamatan Pasemah Air Keruh, beberapa bulan yang lalu sudah dilakukan panen raya padi Inpari Nutrisi Zinc.  Pj Bupati Empat Lawang Fauzan Khoiri menjelaskan, hasil panen yang melimpah ini menjadi cerminan jerih payah dan dedikasi para petani dalam menjaga ketahanan pangan.

"Hasil panen ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi para petani, tetapi juga menjadi langkah konkret dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Empat Lawang, khususnya di Kecamatan Paiker," kata Fauzan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan