Tahun Ini Kejar Investasi Rp5,6 T
*Pengurusan Izin Cukup via Online
PALEMBANG – Kota Palembang masih menjadi kota pilihan para investor melakukan penanaman modal di berbagai sektor bisnis. Buktinya jumlah realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) tahun 2022 mencapai Rp4.342.043.400.000 dan penanaman modal asing (PMA) sekitar Rp239.467.151.362.
"Sehingga total realisasi investasi yang masuk ke Palembang sebesar Rp4.581.510.551.362 di tahun 2022," kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Palembang, Ir H Gunawan MTP melalui Sekretaris Yan Sabar M Sihotang AP, kemarin (17/3).
Karena trennya yang cukup baik, pihaknya pun menargetkan investasi atau penanaman modal terus meningkat di Kota Palembang. “Tahun ini kita targetkan investasi bisa tembus Rp5,6 triliun di tahun 2023," ungkapnya lagi. Untuk itu, berbagai kemudahan terus diberikan kepada investor yang hendak berinvestasi di Kota Palembang. “Sekarang pengurusan izin sudah terbilang mudah dan cepat," tegasnya lagi. Mulai dari pengurusan izin usaha, antara lain pendirian PT, SIUP, cukup menggunakan handphone (Hp) melalui online.
BACA JUGA : Tetapkan Daerah Peraih WTPKepala Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal dan Informasi Penanaman Modal DPMPTSP Kota Palembang, Hastuti mengatakan pihaknya terus menawarkan wilayah peluang berinvestasi di Kota Palembang. Sektor konstruksi penyokong investasi utama PMDN dan sektor perumahan dan kawasan penyokong utama PMA. "Palembang adalah kota jasa, sangat berpotensi dan punya peluang investasi," tegasnya. Pemkot Palembang terus memberi kemudahan pelayanan pengurusan perizinan investasi yang ada.
Bagaimana dengan Provinsi Sumsel sendiri? Tahun lalu, dari target Rp41 triliun, tercapai Rp41,123 triliun. Ada sepuluh perusahaan menanamkan investasi terbesar dalam realisasi investasi tahun 2022, yakni PT Huadian Bukit Asam Power dengan investasi Rp5,11 triliun. Kemudian PT Oki Pulp & Paper Mills Rp4,05 triliun, PT Waskita Sriwijaya Tol Rp2,59 triliun dan PT Shenhua Guohua Lion Power Indonesia Rp2,20 triliun. Selanjutnya PT Supreme Energy Rantau Dedap Rp1,31 triliun, PT Hutama Karya Rp1,06 triliun, PT Indonesia Fibreboard Industry Rp670 miliar, PT Pamapersada Rp540,79 miliar, PT Wahana Bandhawa Kencana Rp497,1 miliar, dan PT Bumi Sawit Permai Rp470,97 miliar.
Asisten II Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Provinsi Sumsel, Budhy Darma mengatakan 10 perusahaan itu berperan besar terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang bertujuan mensejahterakan masyarakat. “Investasi ini mampu mensejahterahkan sekaligus membantu Pemprov Sumsel dalam rangka meningkatkan PAD,” ungkap Budhy.
Dikatakan, hasil data DPMPTSP mencatat Provinsi Sumsel juga berhasil melampaui realisasi investasi 2021 Rp30,26 triliun, sementara 2022 Sumsel mencapai bahkan melampaui target dengan hasil realisasi Rp41,12 triliun atau sebesar 135,89 persen. Terkait hambatan investasi, Budhy mengatakan tidak banyak permasalahan yang menghalangi. Saat ini, kata dia, 90 persen proses secara online semakin mempermudah karena meminimalisir terjadinya pungli maupun keterlambatan. “Izin itu bisa dibuat dari rumah, sekarang sudah tidak ada hambatan lagi insya Allah,” jelasnya.
Lebih lanjut dia menyampaikan hasil positif yang diraih Sumsel dalam realisasi investasi tak terlepas peran DPMPTSP tingkat provinsi maupun kabupaten/kota Sumsel. “Koordinasi dan sinergi menjadi penting untuk kemajuan bersama,” tegasnya.
Kepala DPMPTSP Sumsel, H Yusapta Yudha Kurnia SE MM mengatakan investasi yang banyak dari PMDN di antaranya transportasi, gudang dan telekomunikasi, tanaman pangan, perkebunan dan peternakan. Lalu konstruksi, pertambangan dan makanan serta industri. Sedangkan PMA, investasi banyak bidang listrik, gas dan air, industri kertas dan percetakan. Kemudian pertambangan, tanaman pangan, perkebunan dan peternakan.
“Industri makanan, transportasi, gudang dan telekomunikasi menjadi sektor terbesar dalam realisasi investasi triwulan IV 2022. Atau telah menyumbang Rp1,53 triliun dari total capaian triwulan IV Rp8,54 triliun,” paparnya. Disumbang PMDN Rp4,52 triliun dan PMA Rp4,02 triliun. “Dari investasi triwulan IV 2022 mampu menyerap tenaga kerja di Sumsel sebanyak 10.697 orang,” jelasnya. (yud/fad)