Senjata Nuklir Rusia: Modernisasi, Doktrin, dan Dampaknya Terhadap Keamanan Global
Senjata nuklir Rusia bukan hanya warisan sejarah, tetapi juga kekuatan utama yang memengaruhi stabilitas global. Foto: asiantoday--
Komunitas internasional telah mengambil berbagai langkah untuk mengurangi ancaman nuklir dan mencegah penyebaran senjata nuklir.
Berikut beberapa inisiatif utama yang telah diambil :
Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT)
Perjanjian ini, yang mulai berlaku pada tahun 1970, bertujuan untuk mencegah penyebaran senjata nuklir dan teknologi yang berkaitan erat dengan hak ini.
Mempromosikan kerja sama dalam penggunaan energi nuklir secara damai, dan mendorong perlucutan senjata nuklir.
Sebagian besar negara di dunia adalah pihak dalam perjanjian ini.
Perjanjian Pelarangan Uji Coba Nuklir Secara Komprehensif (CTBT)
CTBT melarang semua uji coba ledakan nuklir di mana pun di dunia.
Meskipun perjanjian ini belum sepenuhnya berlaku karena belum diratifikasi oleh beberapa negara kunci, banyak negara telah menghentikan uji coba nuklir mereka sebagai bagian dari komitmen terhadap perjanjian ini.
BACA JUGA:Dukung Timnas U-20 Sambil Berbuat Baik, Ini Kerja Sama PSSI dan Berbuatbaik.id
Perjanjian START dan New START
Perjanjian Pengurangan Senjata Strategis (START) dan penerusnya, New START, adalah perjanjian bilateral antara Amerika Serikat dan Rusia yang bertujuan untuk mengurangi dan membatasi jumlah senjata nuklir strategis yang dimiliki oleh kedua negara.
New START, yang mulai berlaku pada tahun 2011, membatasi jumlah hulu ledak nuklir yang dikerahkan dan peluncur rudal balistik antarbenua (ICBM), peluncur rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam (SLBM), dan pembom berat yang dikerahkan.
Zona Bebas Senjata Nuklir