https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Proyeksi Ekonomi 2025, Apa Saja yang Berubah dalam Ekonomi Makro Indonesia?

Proyeksi Ekonomi 2025, Apa Saja yang Berubah dalam Ekonomi Makro Indonesia?-Foto: Kemenkeu-

JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID - Dalam pembahasan bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia, sejumlah penyesuaian pada Asumsi Dasar Ekonomi Makro untuk tahun 2025 telah ditetapkan.

Salah satu perubahan mencolok adalah nilai tukar rupiah, yang diproyeksikan menjadi Rp16.000,00 per dolar AS, menurun dari sebelumnya Rp16.100,00.

"Selain itu, tingkat suku bunga Surat Berharga Negara (SBN) untuk jangka waktu 10 tahun disesuaikan menjadi 7,0 persen, lebih rendah dari 7,1 persen," tulis Kemenkeu dalam situs resminya dikutip sumateraekspres.id  pada Minggu 22 September 2024.

Dari segi produksi energi, lifting minyak meningkat menjadi 605 ribu barel per hari, sementara harga Indeks Harga Minyak Mentah (ICP) dan lifting gas tetap pada US$82 per barel dan 1.050 ribu barel setara minyak per hari, masing-masing.

BACA JUGA:Ketahanan Sistem Keuangan Indonesia Tetap Stabil, Likuiditas Perbankan Aman

BACA JUGA:Resmi, KPU Tetapkan Enos-Yudha dan Fery-Herly sebagai Calon Bupati-Wakil Bupati OKU Timur untuk Pilkada 2024

Dengan fokus pada stabilitas ekonomi, proyeksi pertumbuhan ekonomi untuk 2025 diperkirakan mencapai 5,2 persen.

Proyeksi ini dianggap realistis, mengingat dinamika pemulihan ekonomi dan reformasi struktural yang diperlukan untuk mendorong kinerja perekonomian yang lebih cepat, meskipun masih ada risiko ketidakpastian yang membayangi.

Angka inflasi ditargetkan dapat ditekan pada level 2,5 persen pada tahun tersebut. Melihat lebih jauh, dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025, pemerintah berkomitmen untuk mendukung pemerataan pembangunan di seluruh tanah air.

BACA JUGA:Ban Vulkanisir Murah, Tapi Apakah Aman? Ini Faktanya!

BACA JUGA:Ingin Bermain Catur? Unduh Dua Aplikasi Ini untuk Pengalaman Terbaik

Tingkat kemiskinan ditargetkan akan menurun menjadi kisaran 7,0-8,0 persen, sementara kemiskinan ekstrem ditargetkan mencapai nol persen.

Tingkat pengangguran terbuka diharapkan berada di antara 4,5-5,0 persen, dan rasio Gini ditargetkan turun antara 0,379-0,382.

Program Prioritas untuk Meningkatkan Kualitas Manusia

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan