Tersebar di Tiga Wilayah, Hasilkan Nanas 45 Ribu Ton
KOTA NANAS: Prabumulih yang merupakan salah satu kota yang ada di Sumsel memang dijuluki sebagai Kota Nanas, karena daerah ini penghasil nanas yang cukup banyak. FOTO: DIAN/SUMEKS--
Fakta itu menjadi alasan mendasar Prabumulih dijuluki sebagai Kota Nanas. Potensi Prabumulih menghasilkan nanas bisa mencapai puluhan ribu ton.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, luas lahan panen nanas di Kota Prabumulih menyentuh angka 18 hektare. Total produksi buah nanas pernah mencapai 45 ribu ton.
Prabumulih sebagai Kota Nanas memiliki ciri khas dari kebiasaan masyarakat setempat. Salah satunya ketika melewati jalan lintas Prabumulih-Palembang, maka masyarakat akan melihat buah nanas yang berjejer rapi di halaman rumah warga. Nanas tersebut sengaja dijejerkan untuk dijual ke para pendatang.
Tak hanya itu, buah nanas juga dianggap sebagai simbol Prabumulih karena pemerintah kota sepakat memasukkan gambar nanas dalam logo daerah.
Adanya simbol nanas memiliki makna khusus yang berkaitan dengan terbentuknya Prabumulih.
Pada logo Kota Prabumulih terdapat gambar buah nanas utuh yang terdiri dari 21 lembar daun nanas di bagian atas dan enam lembar di bagian bawah.
Kedua bagian daun diapit dengan 17 butir padi dan 10 buah kapas serta angka 2001 pada bagian bawah.
BACA JUGA:Permintaan Kartu Kuning Meningkat Jelang Job Fair di Prabumulih
BACA JUGA:Kabar Baik, Klinik IHC Prabumulih Sudah Bisa Layani Peserta BPJS Kesehatan. Ini Keunggulannya
Simbol tersebut untuk melambangkan UU Pembentukan Kota Prabumulih Nomor 6 tahun 2001 di bulan Juni. Lalu diresmikan pada tanggal 17 Oktober 2001.
Itulah sebagian besar alasan Prabumulih dikenal sebagai Kota Nanas dari Sumatera Selatan. (chy/)