https://sumateraekspres.bacakoran.co/

“Redupnya” TV Publik Kami

Sukirman -Pernah Training Jurnalisitik Televisi di Berlin Jerman 2001, Jurnalistik Lingkungan di Bangkok 2002, International Broadacsting Leadership Program, di Seol Korea Selatan 2019 dan Reuters’ Training on TV news Production (2000)-

  Bagi saya filosofi Jung Do Jang, sangat tepat untuk dimaknai dalam menjalankan tv public lokal. Bukankah setiap daerah memilki keunikan dan kekuatan sendiri yang layak untuk diekspose dan tidak dimiliki oleh tv konvensional lain. Tersebar tv public lokal di setiap provinsi harus dimaknai sebagai sebuah kekuatan. Sekuat apapun tv public baik nasional maupun local untuk bersaing dengan tv swasta (nasional) tak akan mampu menandingi mereka. Kekuatan modal yang berorientasi sebagai industry adalah sebuah senjata yang tak tertaklukkan. TV Publik sebaiknya Kembali kekhitohnya. “Gebyar musik”-nya tv public akan berbeda dengan “gebyar musiknya” tv swasta. Jangan berharap sama, karena pasti tv swasta lebih kuat. Tak salah jika mengikuti apa kata Jungdo Jang dengan tafsir tv publik, “make the tren of differentiation  that the only Indonesia (tvri) has”. Banyak hal di bidang seni-budaya yang tak mampu digarap tv swasta, inilah seharus peluang bagi tv public baik nasional maupun lokal. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan