https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Ini yang Akan Terjadi jika Serangan Hama PBP tak Segera Dikendalikan

MONITORING: Petugas POPT, Nadila Dwi Lestari SP dan PPEP-POPT, Nina Lia Agustini SP saat melakukan monitoring OPT di lahan milik kelompok tani Sido Maju Kelurahan Petanang Ilir Kecamatan Lubuk Linggau Utara l. FOTO: PENYULUH FOR SUMEKS--

LUBUKLINGGAU, SUMATERAEKSPRES.ID –  Sekitar 0,15 hektare persawahan di lahan milik kelompok tani Sido Maju Kelurahan Petanang Ilir Kecamatan Lubuk Linggau Utara l Kota Lubuk Linggau terserang hama penggerek batang padi.

Ini merupakan hasil monitoring Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)  yang dilakukan petugas POPT, Nadila Dwi Lestari SP dan PPEP-POPT, Nina Lia Agustini SP

BACA JUGA: Ini yang Dilakukan Petani dalam Mengatasi Hama WBC

BACA JUGA:Masih Bingung Atasi Hama Burung Pipit pada Tanaman Padi, 5 Langkah Ini Bisa Dilakukan

Lahan yang mereka monitoring seluas 25 hektare. Umur tanaman berkisar antara 36 hingga 47 hari setelah tanam dengan varietas yang ditanam adalah Ciherang, dan Inpari 32. 

‘’Berdasarkan pengamatan, intensitas serangan Penggerek Batang Padi sekitar 1,5 persen,’’  ujar Nadila.

Penggerek Batang Padi (PBP) dikenal dengan nama hama sundep dan sering menyerang tanaman padi pada fase vegetatif.

Sedangkan pada fase generatif saat tanaman sudah mulai muncul malai, hama ini juga sering muncul dan dikenal dengan nama hama beluk. 

‘’Hama ini juga menjadi salah satu hama utama yang sering menyerang tanaman padi, yang dapat menyebabkan kerusakan dari tingkat ringan, sedang, berat hingga puso,’’ jelasnya.

Saat melakukan pengamatan,  pihaknya menemukan sejumlah musuh alami hama PBP  yakni laba-laba, coccinellidae, paederus dan capung.

‘’Pengendalian bisa dilakukan secara mekanis dengan cara pengumpulan kelompok telur dan larva lalu dimusnahkan,’’ ujarnya.

BACA JUGA:Ini 3 Faktor yang Menyebabkan Meningkatkan Hama Setelah Penggunaan Pestisida

BACA JUGA:3 Cara Alami yang Bisa Dilakukan untuk Mengatasi Hama Wereng dan Tikus. Bisa Gunakan Bawang Putih

Lalu, bisa juga dilakukan pengendalian dengan menggunakan APH Beauveria bassiana. ‘’Jika serangan telah melewati ambang ekonomi, lakukan pengendalian dengan pestisida berbahan aktif Dimehipo,’’ katanya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan