Proses Pasca Panen Kopi: Dari Pemetikan hingga Penyimpanan

Reporter: Agustriawan |

Editor: Rian Sumeks |

Selasa , 25 Jun 2024 - 12:57

Proses Pasca Panen Kopi: Dari Pemetikan hingga Penyimpanan-Foto: Agustriawan-

Penjemuran

Penjemuran dilakukan di atas para-para atau di dalam DOM Green House dengan plastik UV. Suhu ruangan harus dipantau agar tetap antara 40%-45°C untuk menghindari kerusakan biji kopi. Penjemuran berlangsung selama 7-10 hari.

Pengecekan Kadar Air

Sebelum pengupasan, kadar air biji kopi dicek untuk mencapai tingkat kekeringan 12.5%.

Pengupasan Kulit Tanduk (Huller)

Menggunakan mesin huller untuk memisahkan kulit kering dari biji kopi (green bean).

Sortasi Biji Cacat (Sortasi Defect)

Memisahkan biji kopi berdasarkan ukuran fisik, cacat, dan benda asing seperti serpihan daun, kayu, dan kulit kopi. Biji cacat seperti Black Bean, Sour Bean, dan biji rusak karena serangga dibuang.

Sortasi Ukuran Biji Kopi

Mengklasifikasikan biji kopi berdasarkan ukuran:

Besar: Diameter > 7.5 mm, maksimal lolos 5%

Sedang: Diameter 6.5-7.5 mm, maksimal lolos 5%

Kecil: Diameter 5.5-6.5 mm, maksimal lolos 5%

proses pasca panen kopi: dari pemetikan hingga penyimpanan                            lahat, sumateraekspres.id - di balik gemilangnya industri kopi indonesia, proses pasca panen menjadi tahap penting yang mempengaruhi kualitas akhir biji kopi.
tahapan ini tidak hanya mengoptimalkan cita rasa dan aroma, tetapi juga menjaga keberlanjutan industri kopi berkualitas tinggi di tanah air.
tim dinas perkebunan lahat bersama mpig jurai tue baru-baru ini mengunjungi kelompok tani kopi untuk mensosialisasikan proses pasca panen kepada para petani.
berikut adalah tahapan proses pasca panen kopi:
baca juga:pj wako prabumulih apresiasi giat festival sriwijaya, bersama forkopimda, hadiri acara penutupan secara langsu
baca juga:dorong brand kopi sumsel lebih terkenal dan mendunia, ini terobosan pj gubernur sumsel
pemetikan buah
pemetikan dilakukan dengan memilih cherry kopi yang berwarna merah atau matang sempurna.
sortasi buah
pemisahan cherry yang belum matang dari hasil pemetikan. pemilihan selektif dilakukan untuk memastikan hanya cherry matang yang diproses selanjutnya.
sortasi rambang
proses pencucian atau perendaman kopi dalam bak air untuk memisahkan kopi busuk atau tidak layak. biji kopi yang mengambang dibuang, sementara yang tenggelam diolah. ini mengurangi risiko biji cacat.
baca juga:forkopimda prabumulih hadir langsung dan apresiasi giat festival sriwijaya, tampilkan kesenian ini!
baca juga:teh daun kopi: minuman tradisional yang kaya manfaat, tapi waspadai efek sampingnya ya!
penjemuran
penjemuran dilakukan di atas para-para atau di dalam dom green house dengan plastik uv. suhu ruangan harus dipantau agar tetap antara 40%-45°c untuk menghindari kerusakan biji kopi. penjemuran berlangsung selama 7-10 hari.
pengecekan kadar air
sebelum pengupasan, kadar air biji kopi dicek untuk mencapai tingkat kekeringan 12.5%.
pengupasan kulit tanduk (huller)
menggunakan mesin huller untuk memisahkan kulit kering dari biji kopi (green bean).
sortasi biji cacat (sortasi defect)
memisahkan biji kopi berdasarkan ukuran fisik, cacat, dan benda asing seperti serpihan daun, kayu, dan kulit kopi. biji cacat seperti black bean, sour bean, dan biji rusak karena serangga dibuang.
baca juga:kopi lagi mahal, truk fuso bermuatan 15 ton biji kopi masuk jurang di empat lawang, kerugian hampir rp1 miliar
baca juga:sumatera selatan memiliki 6 indikasi geografis baru, pemkab muara enim mengembangkan kopi liberica
sortasi ukuran biji kopi
mengklasifikasikan biji kopi berdasarkan ukuran:
besar: diameter > 7.5 mm, maksimal lolos 5%
sedang: diameter 6.5-7.5 mm, maksimal lolos 5%
kecil: diameter 5.5-6.5 mm, maksimal lolos 5%
penyimpanan
biji kopi disimpan dalam plastik yang dibungkus karung 50-60 kg, ditempatkan di gudang sejuk dan tidak terkena sinar matahari langsung.
karung disusun dengan maksimal 5 tumpukan di atas alas kayu dengan sirkulasi udara yang baik.
kepala dinas perkebunan lahat, vivi anggraini sstp m.si, didampingi ketua tim mpig jurai tue lahat, m syahriza, menyatakan bahwa sop pasca panen juga akan disosialisasikan kepada kelompok tani kopi di kabupaten lahat.
selain itu, akan dibuatkan sop budidaya kopi yang baik untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas kopi.