Total 37.551 Jiwa Tewas Dalam Genosida yang Dilakukan Israel di Jalur Gaza Palestina

KORBAN JIWA: Sebanyak 37.551 jiwa warga Palestina direnggut akibat serangan brutal Israel.. -Foto: X @Palestine Online-

SUMATERAEKSPRES.ID- Kementerian Kesehatan di Gaza mengungkapkan jumlah korban tewas di Palestina telah mencapai 37.551 jiwa usai Israel kembali melakukan genosida 101 warga di kawasan Jalur Gaza.

Kementerian tersebut juga menambahkan bahwa 85.911 orang lainnya juga  mengalami luka-luka dalam serangan masiv tersebut. 

Sebagian besar korban yang terbunuh adalah wanita dan anak-anak.

“Serangan Israel menewaskan 101 orang dan melukai 169 lainnya dalam 24 jam terakhir saja,” ujar pernyataan tersebut melansir Anadolu.

Pihak kementerian menambahkan bahwa masih banyak orang yang  terjebak di bawah reruntuhan.

Hal itu disebabkan tim penyelamat tidak bisa menjangkau korban akibat serangan brutal Israel ini.

BACA JUGA:Setelah Viral Ejek Palestina! 5 ABG dengan Entengnya Minta Maaf

BACA JUGA:MANTAP, Total Dana yang Terkumpul Dari Lelang Gitar Eross Sheila 0n 7 Untuk Palestina Capai Rp 335 juta

Sementara Kementerian Pendidikan Palestina menyatakan serangan Israel di Jalur Gaza dan Tepi Barat yang diduduki sejak 7 Oktober telah menewaskan total 450 anak sekolah yang semestinya mengikuti ujian masuk sekolah menengah atas tahun ini.

Juru bicara kementerian Sadiq al-Khadour menuturkan kepada Anadolu bahwa ujian sekolah menengah Palestina yang dimulai pada Sabtu di Tepi Barat yang diduduki dalam keadaan yang sulit, serta tidak diadakan di Jalur Gaza.

Dia juga menyampaikan bahwa 450 siswa yang bersiap untuk mendaftar di sekolah menengah dibunuh oleh tentara Israel, termasuk 430 siswa di Jalur Gaza dan 20 di Tepi Barat.

Sedangkan saat 50.000 siswa di Tepi Barat mengikuti ujian sekolah menengah atas, sebanyak 39.000 siswa di Jalur Gaza tidak bisa mengikuti ujian ini karena serangan Israel yang tengah berlangsung.

Selama kunjungan ke wilayah selatan Hebron untuk meninjau ujian sekolah menengah yang diadakan di sana, Perdana Menteri Palestina Mohammed Mustafa menyoroti pentingnya ujian tahun ini.

Ia menyebutkan, ujian ini mengirimkan pesan bahwa pendidikan adalah senjata utama dalam menghadapi pendudukan dan mencapai kemerdekaan. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan