Olah Minyak Mentah 340,91 Juta Barrel, Catat Kinerja Terbaik Tahun 2023

BEKERJA : Dua pekerja melintas di kawasan Kilang Pertamina Plaju, unit dari PT KPI, kemarin. Di tahun buku 2023 lalu, PT KPI berhasil menorehkan kinerja positif.-foto: budiman/sumeks-

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) meraih kinerja positif pada tahun 2023. Hal ini tergambar pada Rapat Umum Pemegang Saham KPI yang berlangsung di Jakarta belum lama ini. Sejumlah pencapaian positif di tahun buku 2023 membangkitkan semangat untuk meraih kinerja lebih baik di tahun 2024.

"KPI berhasil melalui tahun 2023 dengan baik. Hal ini ditandai dengan pencapaian positif perusahaan yang pada hari ini disampaikan Direksi kepada Pemegang Saham," kata Direktur Utama PT KPI, Taufik Aditiyawarman.

Sepanjang tahun 2023 KPI berhasil mengolah minyak mentah sekitar 340,91 juta barrel, meningkat dari tahun sebelumnya sebanyak 333,06 juta barrel dengan produksi produk BBM tahun 2023 sebanyak 274,80 juta barrel meningkat 5,15% dari tahun sebelumnya sebanyak 261,35 juta barrel.

Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh KPI di tahun 2023 adalah konflik geopolitik yang berkepanjangan di Eropa dan Timur Tengah yang juga memberikan dampak yang sangat besar terhadap perekonomian global. Konflik tersebut mempengaruhi rantai pasok dan harga komoditas energi dan pangan serta lonjakan inflasi global.*

BACA JUGA:Kilang Pertamina Plaju Semarakkan Idul Adha 1445 H, Bagikan 63 Ekor Kurban, Santuni Yatim

BACA JUGA:Lowongan Kerja PT Pertamina Training & Consulting dan KAI Service, Bagi Lulusan SMA/SMK dan S1 Semua Jurusan

Di tengah tantangan tersebut, KPI menurut Taufik tetap fokus dalam menjalankan mandat untuk mendukung ketahanan energi nasional. "KPI harus dapat memenuhi kebutuhan energi nasional, khususnya dalam penyediaan bahan bakar minyak bagi masyarakat dan kalangan industri berkoordinasi di Pertamina Group. Disisi lain, KPI juga diharapkan memiliki profitabilitas yang baik," kata Taufik.

Di tahun 2023, KPI meneguhkan komitmennya untuk menjadi leading dan pioneer dalam pengembangan drop in renewable fuel khususnya Sustainable Aviation Fuel (SAF) atau Bioavtur yang menjadi jawaban untuk dekarbonisasi industri penerbangan sipil dan telah memenuhi persyaratan aspek safety yang ketat.

"Inovasi SAF merupakan upaya KPI dalam menjawab tantangan bisnis dan kebutuhan pasar terkait bahan bakar terbarukan dan rendah emisi di industri penerbangan sipil sekaligus mendukung komitmen Pemerintah dalam capaian target Net Zero Emission (NZE)," kata Taufik.

Selain itu, KPI terus berinovasi dalam mengembangkan produk ramah lingkungan. Upaya ini mencakup pengembangan dan produksi bahan bakar ramah lingkungan seperti Pertamina RD, yang tetap menjadi fokus meskipun dalam kondisi pasar yang menantang.

"KPI terus menunjukkan komitmen kami terhadap produksi energi bersih melalui produk seperti HVO, LSFO V 1250, Musicool, dan Biosolar 30 (B30), yang semuanya menunjukkan dedikasi PT KPI terhadap inisiatif dekarbonisasi dan keberlanjutan," kata Taufik.

BACA JUGA:Kilang Pertamina Plaju Pastikan Penuhi Permintaan Produk Selama Lebaran Idul Adha 1445 H

BACA JUGA:Warga OKUT Keluhkan Gas Melon Rp50 Ribu, Pertamina Tegaskan Pasokan Lancar

Dengan kondisi prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang stabil tahun 2024, KPI kata Taufik akan mengoptimalisasi aset yang dimiliki untuk berinovasi dan kelincahan operasional dalam pengelolaan bisnis end-to-end mulai dari pemilihan crude sampai pada pengoperasian kilang dan penyaluran produk. "Tahun ini, KPI mengerahkan upaya untuk mampu memenuhi target yang dibebankan dan sekaligus membukukan profitabilitas," kata Taufik.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan