Innalillahi, Jemaah Haji OKU Selatan Meninggal di Madinah, Kloter 12 Sudah Masuk Asrama Haji Palembang
Jemaah haji asal OKU Selatan meninggal di Madinah. Almarhum Sayuti Amir Hasan dari Kloter 9 Embarkasi Palembang telah dimakamkan di pemakaman Baqi.-foto: humas kemenag sumsel-
Sebab, tujuan utama ke Tanah Suci adalah untuk ibadah haji. “Utamakan amalan-amalan sunah yang ramah kesehatan seperti salat sunnah dan i’tikaf di masjid sekitar hotel, tilawah Alquran, serta infaq dan sedekah,” jelas Armet.
Apalagi, cuaca di Arab Saudi sangat panas dan terik. Jemaah diminta mempersiapkan diri menghadapi puncak ibadah haji dengan tetap menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh.
BACA JUGA:Jemaah Meninggal, Asuransi Sebesar Bipih, Hari Ini Kloter 6 Babel-Pagaralam Masuk Asrama Haji
BACA JUGA:Inilah 5 Hikmah dan Keistimewaan Ibadah Haji yang Wajib Diketahui Calon Jemaah
Karena itu, penting beribadah sesuai kemampuan diri. Sehingga pelaksanaan ibadah haji, terutama pada masa Arafah, Muzdalifah, dan Mina dapat berjalan baik dan lancar.
“Kami informasikan, suhu di Mekah mencapai 42 derajat. Penting untuk banyak minum air putih agar tidak dehidrasi. Jangan terlalu sering terpapar sinar matahari. Kalau tidak penting, tidak usah keluar hotel. Kalau keluar gunakan fasilitas kendaraan yang sudah disiapkan,” bebernya.
Untuk jemaah yang berangkat pada gelombang kedua ini, sudah harus menggunakan pakaian Ihram sejak dari embarkasi. “Untuk itu, jemaah diharap dapat menjaga ihramnya,” pesan Armet.
Terkait barang yang tidak boleh dibawa, Armet meminta jemaah haji dapat menaati aturan penerbangan.
BACA JUGA:Jemaah Calon Haji Prabumulih Meninggal Dunia, Batal Berangkat ke Tanah Suci
BACA JUGA:Lion Air Operasikan 12 Pesawat Airbus 330 untuk Ibadah Haji 2024
Dia pun meminta meminta jemaah tidak perlu khawatir karena di pesawat jemaah akan diberikan makan dan snack sesuai kebutuhan jemaah. Dengan keberangkatan Kloter 11,
Embarkasi Palembang hingga saat ini total memberangkatkan 4.935 jemaah dengan rincian jemaah Sumsel 3.771, jemaah Babel 1.109, dan 55 petugas kloter.
Untuk jemaah kloter 11, dari semua jemaah, ada 370 orang au 82,6 persen masuk kategori resiko tinggi (risti).
Baik risti usia, risti penyakit, atau karena risti sakit dan usia. “Ada satu jemaah yang butuh bantuan tongkat dan 11 jemaah menggunakan kursi roda,” beber Armet.(*/bis)