Silaturahmi Sumatera Ekspres, Kapolda Sumsel: Sumeks Media Mainstream Acuan Saya, Pelurus Berita-Berita Hoax

SILATURAHMI: Managemen Sumatera Ekspres, memberikan cindera mata berupa karikatur Kapolda Sumsel Irjen Pol A Rachmad Wibowo SIK, dalam silaturahmi, Senin siang (20/5). -FOTO: HUMAS POLDA SUMSEL-

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID -  Kapolda Sumsel Irjen Pol A Rachmad Wibowo SIK, menerima silaturahmi managemen Sumatera Ekspres, Senin, 20 Mei 2024. Dia menyebut, Sumatera Ekspres merupakan media mainstream di Sumsel yang menjadi acuannya.

”Saya juga baca koran Hybrid Sumatera Ekspres, Sumeks media mainstream. Jadi pelurus berita-berita hoax,” ujar Rachmad, dalam audiensi bertempat di Ruang Delegasi, lantai 2 Gedung Presisi Polda Sumsel, siang kemarin.

Sebab menurutnya, di zaman media sosial (medsos) ini cukup banyak berita-berita hoax, oleh pihak yang berkepentingan. “Saya harap, Sumatera Ekspres tetaplah menjadi media mainstream yang meluruskan berita-berita hoax,” pintanya.

Dia sendiri, mengaku banyak menyelami berita-berita hoax. Utamanya saat dia dipercaya pimpinan Polri, menjadi Direktur Siber Bareskrim Polri pada tahun 2017 lalu. “Propaganda-proganda hoax, banyak juga hoax soal politik,” sebutnya.

BACA JUGA:Silaturahmi Eks Anak Buah-Jurnalis, Didik Agung Kenang Memori 2 Dekade Jabat Kasat Reskrim Poltabes Palembang

BACA JUGA:Usai Dilantik, Pangdam II/Swj Silaturahmi dengan PJ Gubernur dan Kapolda Sumsel

Bidang kamtibmas, menurutnya juga ada hoax pada bentrok antara petugas keamanan PT Sumber Wangi Alam (SWA) dengan masyarakat, di Sungai Sodong, Kecamatan Mesuji, Kabupaten OKI, pada 2011 lalu.

Dari yang diketahuinya hasil investigasi tim gabungan pencari fakta (TPGF) yang diketahui Denny Indrayana Wamenkumham kala itu, korban 2 orang dikabarkan kepalanya dipenggal, bukanlah kejadian yang di Sungai Sodong, Mesuji, OKI. 

“Itu  yang kepala dipenggal itu, kejadian yang di Sampit,” jelas Rachmad, kepada Direktur Sumeks.Co H Mahmud, yang memimpin rombongan dari managemen Sumatera Ekspres, dalam silaturahmi kemarin.

Hingga kini, konflik agraria antara perkebunan PT SWA dan masyarakat, masih belum selesai. Namun menurutnya, pihaknya sudah melakukan antisipasi dengan mengerahkan anggotanya ke sana. “Sejauh ini masih aman-aman saja, masih terkendali. Meski ada selentingan, Polri menghalangi investasi,” ucapnya.

Namun lulusan Akpol 1993 itu, membantah pihaknya menghalangi investasi. Polri menurutnya, harus menjaga kamtibmas. ”Menghalangi investasi itu ‘kan menurut pihak-pihak tertentu. Kalau terjadi apa-apa, maka pengeluaran Polri dalam pengamanan ke sana akan lebih besar dari investasinya,” imbuhnya.

 “Apalagi kalau ada sampai yang meninggal dunia, nyawa tidak ada ukuran investasinya,” tegas Rachmad, yang didampingi Karo Ops Kombes Pol Anis Prastiyo Santoso, Kabid Humas Kombes Pol Sunarto, dan Direktur Binmas Kombes Pol Sofyan Hidayat.

BACA JUGA:Bappeda Litbang Kota Palembang Mempererat Silaturahmi melalui Halal Bihalal

BACA JUGA:Silaturahmi Lebaran: Diskominfo OKU Timur Ajak Wartawan Bersama-sama Membangun Sinergisitas, Ini Kata Kadis!

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan