Lakukan Pengendalian sejak Usia Muda
MONITORING: Petugas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kecamatan Indralaya, Aprianto memberikan pengarahan pada petani jagung milik Kelompok Tani Sumber Rezeki Makmur yang telah melakukan proses penanaman jagung pipil. FOTO: ANDIKA/SUMEKS--
INDRALAYA, SUMATERAEKSPRES.ID - Serangan hama dan penyakit dapat menyebabkan kerusakan parah pada tanaman jagung dan mengurangi hasil panen. Untuk itulah, kegiatan penyemprotan tanaman jagung sangat penting dalam menjaga kualitas dan keberhasilan produksi jagung.
Petugas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kecamatan Indralaya, Aprianto mengatakan beberapa lahan milik kelompok tani Sumber Rezeki Makmur telah melakukan proses penanaman jagung pipil. Beberapa lahan di antaranya sudah mulai tumbuh.
BACA JUGA:Dibantu Benih Jagung, Cukup Untuk 30 Hektare
BACA JUGA:Menyerang di Malam Hari, Siang Bersembunyi, Aktivitas Hama UGF pada Tanaman Jagung
Dikatakan, untuk mempertahankan produksi dan produktivitas tanaman jagung, selain penggunaan benih unggul dan pemupukan berimbang, perlu juga dilakukan kegiatan pengendalian hama/penyakit jika terjadi serangan.
‘’Penggunaan racun kimia, baik pestisida maupun fungisida, disesuaikan dengan jenis hama atau penyakit yang menyerang," tukasnya.
Munculnya hama ulat daun yang menyerang titik tumbuh tanaman jagung daun termuda harus segera dikendalikan. ‘’Gunakan jenis pestisida baik yang kontak maupun sistemik.
Jika pengendalian dilakukan terlambat, hal ini dapat mengganggu pertumbuhan tanaman jagung, yang pada akhirnya juga berpengaruh terhadap produksi jagung,’’ katanya.
Pengendalian hama pada tanaman jagung dilakukan agar tanaman jagung tidak mengalami gangguan yang akhirnya memengaruhi hasil produksinya.
‘’Hama utama yang menyerang tanaman jagung adalah lalat bibit, ulat tanah, lundi (uret), penggerek batang, ulat grayak, wereng jagung, penggerek tongkol, kepik hijau, kutu daun dan lain-lain. Pengendalian hama yang menyerang jagung harus disesuaikan dengan fase pertumbuhannya," ungkapnya.
Gejala tanaman jagung yang diserang hama ulat daun adalah ketika jagung berumur sekitar satu bulan. Akibat serangan hama ini, daun akan rusak ketika tanaman beranjak besar.
Pencegahan biasanya dapat menggunakan penyemprotan insektisida folidol, basudin, diazinon dan agrocide dengan ukuran 1,5 cc dalam tiap 1 liter air. "Pelaksanaan penyemprotan hendaknya memperhatikan kelestarian musuh alami dan tingkat populasi hama yang menyerang," terangnya.
Kemudian, gejala yang dialami tanaman jagung yang terserang lalat bibit adalah ada bekas gigitan pada daun, pucuk daun layu, dan akhirnya tanaman jagung mati.
Untuk pengendaliannya menggunakan varietas benih jagung tahan dan seeds treatment melalui tanah pada waktu tanam. ‘’Bisa juga diberikan pada kuncup daun pada umur tanaman satu minggu dengan dosis 0.24 kg/ha,’’ katanya.