https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Menyerang di Malam Hari, Siang Bersembunyi, Aktivitas Hama UGF pada Tanaman Jagung

MONITORING: Suwanto, petugas POPT di Desa Satan Indah Jaya Kecamatan Muara Beliti, Musi Rawas saat melakukan monitoring pada lahan tanaman jagung di Desa Santan Indah Jaya. -PENYULUH FOR SUMEKS-

MUSIRAWAS, SUMATERAEKSPRES.ID – Hama ulat grayak frugiperda (UGF) masih menjadi momok bagi petani jagung. Hama ini sering menyerang. 

Ulat grayak atau sering disebut ulat tentara ini ditemukan di lahan jagung milik Kelompok Tani Karya Muda Desa Satan Indah Jaya, Kecamatan Muara Beliti, Mura.

Dari lahan jagung yang memiliki luas sektar 20 hektare ini temukan UGF dengan populasi 0,3 ekor per m-2. Intensitas serangan mencapai 1,5 persen.

BACA JUGA:Ini Bahayanya jika Tanaman Diserang Hama Ulat Grayak

BACA JUGA:Keluhkan Hama Ulat Grayak, Lakukan Penyemprotan Malam Hari

‘’Ulat grayak ini menyerang  dengan populasi tinggi,’’ ujar Suwanto, petugas POPT di Desa Satan Indah Jaya, Kecamatan Muara Beliti, Musi Rawas.

Jenis varietas tanaman jagung yang ditanaam petani meliputi pioneer, betras dan pertiwi dengan umur tanaman 12-25 hari setelah tanam (hst).

‘’UGF umumnya menyerang tanaman pada malam hari, sedangkan pada siang hari ulat ini bersembunyi di bawah tanaman dan di bawah tanah,’’ jelasnya.

BACA JUGA:Ini Dia Cara yang Bisa Dilakukan untuk Memberantas Hama Ulat pada Tanaman Kelapa Sawit

BACA JUGA:Intensitas Serangan Hama Capai 1,2 Persen, Lakukan Pengendalian Hama

Tanaman yang diserang hama ini gejalanya daun rusak terkoyak berlubang tidak beraturan. Lalu disekitar daun tersebut  terdapat kotoran seperti serbuk gergaji dan pada serangan fase berat daun menjadi gundul.  ‘’Musuh alami hama ini yakni capung dan laba-laba,’’ katanya.

Terkait serangan hama ini, petani diminta untuk melakukan pengendalian dengan menggunakan agen pengendali hayati (APH) Beauveria bassiana.

‘’Jika luas serangan dan intensitas serangan meningkat segera lakukan pengendalian dengan pestisida kimia berbahan aktif Emamektin benzoate,’’ ujarnya.

Selain itu, petani juga diminta untuk melakukan sanitasi lingkungan, tetap melakukan pemupukan berimbang.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan