Rentan Antraknosa dan Bercak Daun
TURUN LAPANGAN: Aldy, petugas PPL Indralaya bersama beberapa penyuluh lainnya melakukan monitoring lahan cabai merah di Desa Tanjung Sejaro, Kecamatan Indralaya, Ogan Ilir. FOTO: ANDIKA/SUMEKS--
INDRALAYA, SUMATERAEKSPRES.ID - Salah satu penyakit yang paling sering menyerang tanaman cabai yakni antraknosa dan bercak daun. Kedua jenis penyakit ini disebabkan karena jamur yang bisa mengakibatkan pembusukan.
Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Indralaya, Aldi bersama beberapa penyuluh lainnya melakukan monitoring lahan cabai merah. Lokasinya berada di Desa Tanjung Sejaro, Kecamatan Indralaya, Ogan Ilir. ‘’Tanaman cabai ini selalu ada serangan penyakitnya, namun tetap bisa diatasi,’’ katanya.
BACA JUGA:Ini Manfaat Pupuk Organik bagi Tanaman Cabai Rawit
BACA JUGA:Ajak Seluruh PKK Tanam Cabai
Saat ini, pihaknya sedang melakukan monitoring di lahan cabai. Hasilnya, ada beberapa serangan hama yang menyerang tanaman cabai. ‘’Seperti hama ulat, antraknosa, busuk buah, layu fusarium hingga bercak daun," jelasnya.
Tetapi serangan penyakit yang umum ditemukan adalah antraknosa dan bercak daun. "Antraknosa merupakan salah satu penyakit jamur paling serius pada cabai. Penyakit ini menyebabkan pembusukan buah sebelum dan sesudah panen," terang Aldi.
Penyakit pada tanaman cabai ini disebabkan h jamur Colletotrichum spp atau Colletotrichum capsici. ‘’Serangan antraknosa ditandai munculnya bintik-bintik hitam kecil melingkar pada kulit buah. Kemudian menyebar ke arah sumbu panjang menjadi lebih kurang berbentuk elips,’’ katanya.
Saat infeksi berlanjut, bintik-bintik menyebar dan abu-abu hitam atau kehijauan maupun kotor. Bintik ini dibatasi secara mencolok oleh garis luar hitam tebal dan tajam yang menutupi area berwarna hitam.
‘’Antraknosa biasanya berkembang dalam kondisi kelembapan tinggi ketika curah hujan terjadi setelah buah mulai matang,’’ jelasnya.
Penyakit ini lebih mungkin berkembang pada buah yang matang, meskipun dapat juga terjadi pada buah yang belum matang. Untuk menghindari serangan penyakit antraknosa dapat dilakukan mulai dari penggunaan benih atau bibit cabai bebas patogen yang sehat.
Lalu, jika ada tanaman cabai yang terserang segera lakukan pencabutan tanaman tersebut. Bersihkan gulma yang menyebar di sekitar lokasi tanaman terserang.
‘’Setelah itu, hindari genangan air di bedengan dan ladang pembibitan untuk menghindari infeksi jamur. Lahan harus memiliki drainase yang baik dan bebas dari sisa-sisa tanaman yang terinfeksi," tukasnya.
Penanganan penyakit antraknosa dapat dilakukan dengan menggunakan fungisida karbendazim dengan takaran 2 gram per kg benih.
‘’Untuk penyakit bercak daun yang menyerang tanaman cabai disebabkan oleh jamur Cercospora capsici. Gejalanya terdapat bercak-bercak bundar berwarna abu-abu dengan pinggiran cokelat pada daun,’’ jelasnya.