https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Desa Wisata 10 Daerah Bersaing, 24 April, Juri APDW Sumsel 2024 Mulai Visitasi

SEGERA VISITASI: Tim juri usai rapat pemantapan rencana visitasi ke desa-desa wisata peserta APDW Sumsel 2024.-Foto : KRIS SAMIAJI/SUMEKS -

Puncak acara yaitu pengumuman pemenang APDW 2024 direncanakan Juni  mendatang. “Kami ajak semua daerah bisa mengirimkan sebanyak-banyaknya desa wisata yang potensial dan memenuhi salah satu atau semua kriteria dalam APDW 2024,”  imbuh Barlin.

Dijelaskannya, APDW merupakan kesempatan untuk semua desa wisata di Sumsel menonjolkan keunggulan dan daya tariknya.  Yang terbaik akan jadi wakil Provinsi Sumsel dalam ADWI tingkat nasional. APDW menjadi upaya Pemprov Sumsel mengangkat desa-desa wisata yang ada di 17 kabupaten/kota. 

 Targetnya desa-desa wisata itu berkembang menjadi destinasi wisata tingkat nasional bahkan dunia.Ada empat kategori APDW 2023 yang bisa diikuti yakni daya tarik pengunjung, homestay, kelembagaan dan suvenir. Kata Aufa, untuk daya tarik pengunjung, penilaian fokus pada keunikan desa wisata itu.  

Desa wisata harus punya daya tarik baik alam, budaya maupun buatan manusia. Khas, berbeda atau langka. Tidak dimiliki oleh desa wisata lainnya. Kemudian, kategori homestay. Akan dinilai jenis akomodasi yang dimiliki dan dikelola oleh warga lokal.  

BACA JUGA:Ikuti, Anugerah Pesona Desa Wisata Sumsel 2024, Aufa: Kabupaten/Kota Silakan Ikut Sebanyak-banyaknya

BACA JUGA:5 Desa Wisata di Sumsel yang Wajib Banget Dikunjungi Travelers, Suasana Kampungnya Bikin Tentram!

Dijelaskan Barlina, desa wisata harus dapat menunjukkan berapa banyak homestay yang ada. Baik yang dikelola secara mandiri atau bekerja sama dengan pihak lain. “Tak kalah penting, desa wisata harus mampu menunjukkan indikator sebagai homestay,” bebernya. 

Ketiga, kategori kelembagaan. Desa Wisata harus dapat menunjukkan ketersediaan peraturan penerapan prosedur kesehatan. Seperti peraturan desa, peraturan pengelola, banner, spanduk, dan lainnya.  

Terakhir, kategori suvenir yakni desa wisata dapat menunjukkan jenis suvenir yang ada atau dikelola. Menunjukkan minimal satu tempat produksi, pengemasan, penjualan suvenir jenis kriya (kerajinan tangan),  jenis fashion berupa busana dan lainnya yang berdampak terhadap ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. 

Dukungan Kemenparekraf  RI terhadap event APDW ini disampaikan  Sekretaris Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur, Oneng Setya Harini. Dia mengapresiasi digelarnya APDW di Sumsel. Ia menegaskan, Kemenparekraf mendukung upaya Pemprov Sumsel berkolaborasi dengan berbagai stakeholder dalam mengembangkan potensi desa wisata di daerah.(*/mh) 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan