Apresiasi Ungkap Pembunuhan Ibu dan Anak, Kapolda Sumsel: Tidak Mengejar Pengakuan, tapi Pembuktian Scientific
PENGHARGAAN : Kapolda Sumsel Irjen Pol A Rachmad Wibowo SIK, memberikan pin emas dan piagam penghargaan kepada perwakilan anggota yang berhasil mengungkap kasus pembunuhan ibu dan anak, dalam waktu 1x24 jam. -FOTO: POLDA SUMSEL-
Selain para pimpinannya itu, anggotanya yang terlibat juga mendapat piagam penghargaan dari Kapolda Sumel. Serta dihampiri dan salami serta pemberian ucapan selamat langsung dari orang nomor 1 di Polda Sumsel itu.
Sebelumnya dalam konferensi pers, Rabu siang (17/4), Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Dr Harryo Sugihhartono SIK MH, menjelaskan pembunuhan ibu dan anak itu terjadi sekitar pukul 10.00 WIB.
“Kesimpulan dari Olah TKP yang telah dilakukan, penyidik menetapkan 1 orang tunggal, tersangka Suganda alias Nanda (31), profesi buruh, yang notebene adalah karyawan dari suami korban Wasilah,” katanya.
Peristiwa ini adalah tidak pidana pembunuhan yang telah direncanakan tersangka Nanda. Motif dari tindak pembunuhan berencana ini adalah dendam. “Dendam terhadap suami korban Wasilah, yang dilatarbelakangi masalah gaji atau upah,” terang Harryo.
BACA JUGA:Selamat, Sembunyi di Kolong Meja, Galuh Lihat Pembunuh Ibu-Kakak
Setiap bulannya, tidak dibayarkan secara utuh kepada tersangka Nanda. Suami korban Wasilah, Anung Kurniawan (41), berprofesi dan memiliki keahlian tukang taman atau kebun. Merekrut karyawan salah satunya Suganda alias Nanda sebagai helper atau sopir.
“Yang notabene setiap bulannya (dijanjikan) digaji kurang lebih Rp3 juta, namun demikian dalam pada pelaksanaannya gaji tersebut tidak diberi secara utuh, sekitar Rp1,5 juta,” jelasnya. Tersangka Nanda sendiri sudah bekerja selama lebih kurang 3 tahun.
Modus operandi pembunuhan berencana itu, tersangka menggunakan pisau dapur yang sudah dibawa tersangka dari tempat indekosnya. Sasaran awalnya, adalah suami korban Wasilah, yakni Anung Kurniawan.
Namun karena Anung tidak berada di rumah pada saat tersangka datang, terjadi pembicaraan dengan korban Wasilah. “Pada pembicaraan tersebut, terjadi memanas. Mengarah percekcokan (tersangka diludahi korban), di sinilah terjadi yang mengawali proses pembunuhan yang terjadi,” imbuhnya.
BACA JUGA:Kronologis Lengkap Pembunuhan Pelajar SMP di OKU Timur, Pelaku Masih 15 Tahun, Tertangkap di Muba
Tersangka Nanda yang merasa tersinggung, menusuk korban Wasilah menggunakan pisau dapur yang sudah dibawanya. Korban Wasilah berlindung, terjadi dorong-dorongan pintu. Tersangka mengambil belencong yang ada di luar rumah korban, dia masuk memutar melalui pintu belakang.
Korban Wasilah sudah terluka dan dalam kondisi lemah, tersangka Nanda menghantamnya lagi menggunakan belencong, alat gancu untuk memecah batu atau tanah. ”Melihat anak korban, Farah menghubungi ayahnya sambil beteriak minta tolong, tersangka panik. Lalu menyerang korban Farah menggunakan belencong,” urai Harryo.
Ketua RT 03 RW 03 Kelurahan Bukit Baru, Kecamatan Ilir Barat (IB)-1, Sutoro (53), memberikan keterangan terkait peristiwa pembunuhan sadis yang menimpa anak dan istri Anung Kurniawan (40).-Foto: kemas-