SUMATERAEKSPRES.ID - Wakil Bupati Muratara H Inayatullah angkat bicara terkait adanya warga di Desa Sungai Jernih, Kecamatan Rupit yang meninggal karena kelaparan.

Menurutnya, pemda sebelumnya sudah mendata keluarga almarhumah sebagai penerima bantuan karena memang kondisi ekonominya tidak mampu. “Jadi kita sudah merespons sejak lama. Pernah diberikan bantuan modal usaha dari Dinas Sosial dan diberikan pengobatan oleh Dinas Kesehatan,” ungkap Inayatullah.

Bantuan modal yang pernah diberikan Dinsos Muratara untuk jualan mainan anak-anak. “Agar mereka bisa jualan dan punya pendapatan. Tapi barang-barang itu dijual dengan harga tidak sesuai. Barang Rp30 ribu dijual Rp5.000," bebernya.

Untuk bansos, Inayatullah menambahkan, almarhumah Suryati dan keluarganya selalu dapat bantuan dari Dinas Sosial, dari pemdes maupun dari pemda.

 "Dari puskesmas sering memberikan asupan makanan tambahan. Tapi memang suami bersangkutan tidak berniat mengubah pola pikir untuk berusaha," ungkapnya.

BACA JUGA:Miris, Suryati Meninggal Kelaparan, 3 Hari Usai Lebaran

BACA JUGA:Miris! Wanita di Muratara Tewas Kelaparan 3 Hari Usai Lebaran

Dengan kata lain, bukan pemda tidak memberikan bantuan dan perhatian. Kemudian, almarhumah dan suaminya sering pindah-pindah lokasi dan memilih profesi sebagai peminta-minta di jalan. Memilih cara mudah, mendapatkan sesuatu dengan cara instan.

“Intinya yang bersangkutan bukan tidak mendapat bantuan dan perhatian, namun lebih condong karena kondisi pola pikir dan psikis keluarga itu yang sulit diubah,” imbuhnya.

Meski begitu, Inayatullah mengingatkan seluruh camat dan kepala desa di Muratara untuk terus memantau warga masing-masing agar jangan sampai ada kasus warga yang luput dari pantauan. “Jangan sampai ada warga miskin kelaparan. Kalau sakit kita obati gratis, kalau tua tidak ada kerabat kita kirim ke panti jompo. Semua jajaran harus siap dan selalu siaga," tegasnya.(zul/)