Miris! Wanita di Muratara Tewas Kelaparan 3 Hari Usai Lebaran
Suryati (35), Warga Desa Sungai Jernih, Kecamatan Rupit, Kabupaten Muratara ditemukan tewas mengenaskan dengan kondisi kelaparan. -Foto: Ist-
MURATARA, SUMATERAEKSPRES.ID - Usai lebaran idul Fitri 2024, Warga Desa Sungai Jernih, Kecamatan Rupit, Kabupaten Muratara, Provinsi Sumatera Selatan, tewas kelaparan.
Korban diketahui sebagai Suryati (35) warga Desa Sungai Jernih, Kecamatan Rupit, Kabupaten Muratara, tewas dengan kondisi mengenaskan karena kekurangan asupan gizi.
Informasi dihimpun, Suyati dan suaminya Mahani merupakan buruh serabutan, yang memiliki dua orang anak yang kini kedua anaknya sudah diadopsi oleh sejumlah panti asuhan dan kerabatnya.
Kemiskinan dan ketidak mampuan Suyati kini hanya tinggal kenangan, dia dinyatakan tewas kelaparan Sabtu (13/4) 18.00 WIB, persis tiga hari setelah lebaran Idul Fitri 2024.
BACA JUGA:Ibu dan Anak Ditemukan Meninggal di Rumahnya, Diduga Aksi Perampokan yang Gagal
Sejumlah tetangga korban menuturkan, jika Profesi korban dan suaminya dulu sebagai buruh serabutan.
Namun karena memang kondisi keluarga itu, kekurangan tak jarang suami korban terlihat mengemis di sejumlah tempat seperti di Lubuklinggau dan Muratara.
"Iyo, dulu Dio dekat rumah aku Dusun III, dulu kami tetanggo sini yang sering ngasih makan nyo, kalo Ado makanan lebih. Sekitar 8 bulan terahir dia pindah ke KP IV, dekat suku anak dalam tinggal di pondok milik warga yang berdinding kain Bae," ungkap Aan warga Desa Sungai Jernih, saat dihubungi Senin (15/4).
Warga menuturkan, saat kondisi korban sekarat ditemukan oleh mantan Kades yakni Umar Ali.
BACA JUGA:Sebelum Ditemukan Tewas Bersama Anaknya, Wasilah Terlihat Keluar Rumah untuk Membeli Sayuran
BACA JUGA:Peristiwa Pembunuhan Ibu dan Anak di Macan Lindungan: Suami Korban Temui RT, Kenapa?
"Mantan kades Umar Ali , balek dari kebun, nenggok Dio lah di pinggir jalan, ngomong aus nak minum, dikasih minum," timpalnya.
Kemudian Suyati di ambil warga dengan angkong lalu dimandi warga" Sempat ado Yunus perawat RS nak nginpus. Karno dak masuk lagi ahirnyo Meninggal," beber Warga.