Martabak HAR, Kuliner Legendaris yang Wajib Dicoba Saat di Palembang, Resep Turun Temurun Sejak 1947
Salah satu cabang rumah makan Martabak HAR, kuliner legendaris yang ada di kota Palembang sejak 1947. -Foto: Ibnu Holdun/Sumateraekspres.id-
Salah satu hal yang membuat Martabak HAR begitu istimewa adalah kuah kari khasnya yang memiliki cita rasa unik.
Kuah kari ini dibuat berdasarkan resep turun temurun dan menjadi ciri khas Martabak HAR.
Menurut salah seorang karyawan Martabak HAR, Ali, rasa Martabak HAR sendiri tidak jauh berbeda dengan Martabak India yang dijual oleh pedagang lain. Yang membedakan adalah kuahnya yang mengandung rempah-rempah dan bumbu khas turun temurun.
BACA JUGA:Kue Dadar Jiwo, Salah Satu Kuliner Warisan Khas Palembang
BACA JUGA:Mengenal Roti Koing, Kuliner Khas Palembang yang Jadi Primadona di Bulan Ramadan
Martabak HAR disajikan dengan siraman kuah kari yang kental, yang diperoleh dari bahan utama seperti kentang. Harga Martabak HAR juga sangat terjangkau untuk semua kalangan masyarakat Palembang.
Satu porsi Martabak HAR dengan telur ayam dihargai sekitar Rp 25.000, sementara telur bebek sekitar Rp 35.000 dan sayuran sekitar Rp 40.000 Untuk porsi spesial, harganya sekitar Rp 60.000.
Di Idul Fitri, rumah makan martabak HAR ternyata masih buka. Tapi, untuk hari pertama Idul Fitri mereka tutup.
“Yah kita tetap buka tetapi pada hari pertama Idul Fitri 1445 hijriah, kita tutup. Baru hari kedua lebaran kita buka. Karena memang pada saat Idul Fitri, banyak Masyarakat yang ingin mencicipi kuliner martabak HAR,” katanya.
BACA JUGA:Menyelami Ragam Cita Rasa: 5 Kuliner Khas Muba yang Menggugah Selera, Maknyus Rasanya!
Yang datang tentu tidak hanya warga kota Palembang asli, tetapi yang datang juga kebanyakan warga kota Palembang tinggal diperantauan.
“Mereka rindu dengan kuliner kita martabak HAR. Mungkin karena rasa yang tidak pernah berubah, membuat mereka dari jauh-jauh datang sekedar ingin mencicipi martabak HAR,” jelasnya.
Salah seorang pengunjung yang dating, Danu, menjelaskan memang rasa martabak HAR dari dia belia hingga dewasa seperti ini tidak pernah berubah.
“Itulah yang membuat kita rindu makanan martabak HAR. Selain memang tujuan kita pertama adalah mpek-mpek. Namun untuk makanan mpek-mpek, biasanya disetiap rumah ada disajikan,” tuturnya.