Berawal dari Tukaran Ikan, Berhasil dari Coba-Coba Memijah Channa
*Melihat Usaha Ikan Channa di Palembang
Orang cerdik bisa melihat peluang. Seperti itu pula Yusfik Anwari, anak muda yang jeli melihat potensi usaha ikan channa atau gabus hias. Berawal dari coba-coba, kini ia terbilang sukses menjalankan usaha itu melalui farm (ternak/budidaya) yang dilakukan.
Agustina Saridewi - Palembang
CHANNA bukan barang baru bagi Ketua Sriwijaya Community ini, tapi dirinya memulai dengan ketidaksengajaan. Sebab untuk ikan channa ini dirinya mengaku kalau dikatakan suka ya suka, tapi tidak sangat amat suka. "Suka sih, tapi nggak terlalu karena basic saya mulanya memelihara ikan peacock bass (pbass)," ungkap Yusfik kepada Sumatera Ekspres, kemarin (19/2). Ikan ini merupakan salah satu ikan hbias air tawar yang berasal dari perairan Amerika.
Dikatakan, jika awal menggeluti budidaya ikan channa ini coba-coba. Karena channa pas pandemi booming, kebenaran ada pelanggan yang mengajak tukaran ikan. "Awalnya dari situ, kemudian coba-coba akhirnya berhasil memijahkan channa. Dari situ keuntungan saya puterin lagi buat ambil channa impor. Dari sana worth it buat dijual dan peminatnya banyak," jelasnya.
Makanya, lanjut dia, sampai sekarang peminat ikan channa cukup banyak, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa. Bahkan untuk anak-anak SD-SMP itu juga sudah ada yang ikut kontes channa. Karena lewat ikan channa ini juga melatih anak-anak yang hobi memelihara hewan khususnya ikan channa untuk bisa menanamkan rasa tanggung jawab kepada anak-anak tersebut. "Tanggung jawab anak-anak agar hewan peliharaannya tetap hidup, bagus bahkan diikut-ikut kan kontes," ujarnya.
Menurutnya, di Palembang bisnis jual beli ikan Channa atau ikan hias ini sudah banyak bahkan di pasar-pasar juga ada. Agar tidak tertipu beli ikan hias yang tergolong cukup mahal ini, tergantung jenis, maka kembali lagi ke seller-nya itu juga. Yakni pastikan jenis ikannya, darimana asalnya, pasarannya, semakin banyak yang membudidayakan semakin murah, dan semakin sedikit yang bisa memijah semakin mahal. Artinya semakin langka di pasaran, angkanya juga semakin mahal.
Ikan channa ini juga tergantung jenisnya, ada yang juga bisa besar lagi, ada yang memang ukurannya segitulah. "Kalau saya sendiri menjual online ke seluruh Indonesia dan farm di rumah sendiri. Kalau belajar ini bisa dikatakan belajar otodidak, tidak sengaja. Kenapa channa ini berpotensi karena menjanjikan dan bisa juga untuk investasi," pungkasnya. (*/fad)