Jelang Mudik Lebaran, Polda Sumsel Catat 46 Lokasi Rawan Kecelakaan, Ini Daftar Lengkapnya
Polda Sumatera Selatan menyiapkan pengamanan yang dikemas dalam wadah ‘Operasi Ketupat Musi 2024’ dan memetakan titik rawan kecelakaan di Sumsel.-Foto: Polda Sumsel-
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Polda Sumatera Selatan (Sumsel) telah berhasil memetakan sebanyak 46 lokasi rawan kecelakaan di provinsi ini, menjelang arus mudik Lebaran.
Direktur Lalulintas Polda Sumsel Kombes Pol Pratama mengungkapkan bahwa titik-titik rawan tersebut tersebar di hampir seluruh wilayah, dengan 40 titik rawan kemacetan yang menjadi fokus perhatian.
Sebanyak 46 lokasi rawan kecelakaan antar lain terdapat 3 titik di Muratara, 2 titik di Musirawas, 5 titik di Lubuk Linggau, 2 titik di Empat Lawang.
Lalu, 2 titik di Lahat, 3 titik di Pagaralam, 2 titik di Pali, 2 titik di OKI, 3 titik di OKUS, 2 titik di OKUT, 3 titik di Prabumulih, 7 titik di Prabumulih, 3 titik di Ogan Ilir, dan 4 titik di Palembang.
BACA JUGA:Kapolda Sumsel Beri Pesan Khusus Demi Kelancaran Arus Mudik, Simak Selengkapnya
"Selain itu, terdapat juga 40 titik rawan macet, di antaranya 1 titik di Musibanyuasin, Muaraenim, Muratara, Musirawas, Empat Lawang, OKUS, 2 titik di Ogan Ilir dan Lubuk Linggau, OKUT, Prabumulih, 3 titik di Lahat dan OKU, 4 titik di Pagar Alam, 6 titik di Banyuasin, dan 10 titik di Palembang," katanya.
Data perlintasan kereta api juga menjadi sorotan dengan 64 titik yang melintasi jalur tersebut, 35 di antaranya dilengkapi dengan palang pintu, sementara 29 lainnya tidak memiliki palang pintu.
Selain itu, terdapat 60 lokasi jalan rusak dan 88 lokasi rawan banjir yang tersebar di berbagai wilayah.
Pratama juga menjelaskan bahwa beberapa perlintasan kereta api berdekatan dengan persimpangan padat aktifitas kendaraan.
BACA JUGA:Ramadan Menempa Insan Polri Kembali ke Jati Diri, Ini Harapan Kapolda Sumsel
Terutama di simpang Belimbing yang merupakan akses utama keluar masuk ke beberapa wilayah kabupaten dan kota.
Namun, tidak terdapat jalur alternatif yang cukup, sehingga seringkali menimbulkan antrian panjang.
Dalam mendukung kegiatan operasi, Polda Sumsel akan mendirikan 92 Pos (55 Pos Pam, 23 Pos Yan, dan 13 Pos terpadu) dengan jumlah personel sebanyak 1.563 orang, di mana 223 di antaranya berasal dari Polda dan 1.340 dari Polres jajaran.
Selain itu, terdapat dukungan dari instansi terkait sebanyak 3.480 personel, termasuk dari TNI, Dishub, Pol PP, Dinkes, Damkar, dan lainnya.
Sarana prasarana yang disiapkan meliputi 6 unit mobil patroli PJR, 21 unit patroli TOL, 29 mobil derek TOL, 11 unit mobil ambulans TOL, 182 mobil patroli Pos Pam dan pelayanan terpadu, 18 unit mobil derek, dan 91 unit mobil ambulans.
Kapolda Sumsel Irjen A Rachmad Wibowo Sik menyampaikan bahwa operasi ketupat dilakukan untuk memberikan keamanan dan pelayanan kepada masyarakat saat arus mudik.
Khususnya dalam pelaksanaan ibadah perayaan Hari Raya Idul Fitri. Kerja sama antara berbagai stakeholder diharapkan dapat meningkatkan efektivitas operasi tersebut.
Dalam menangani masalah kemacetan, Rachmad Wibowo menyoroti intensitas perlintasan kereta api yang menjadi penyebab utama.
Aktivitas perjalanan kereta api yang mencapai 18 kali setiap hari mengakibatkan penumpukan kendaraan di sepanjang jalur tersebut.