7 Aktivitasi Sehari-hari yang Jadi Penyebab Kepala Migrain

Reporter: Athira |

Editor: Athira |

Minggu , 11 Feb 2024 - 19:57

7 Aktivitasi Sehari-hari yang Jadi Penyebab Kepala Migrain. FOTO: Canva--

SUMATERAEKSPRES.ID - Kepala migrain bukanlah sekadar sakit kepala biasa. Ini adalah kondisi yang seringkali mengganggu dan dapat memengaruhi kualitas hidup sehari-hari seseorang secara signifikan.

Namun, apa yang sering kali tidak disadari adalah bahwa ada berbagai kebiasaan atau faktor dalam keseharian yang dapat memicu atau menyebabkan kepala migrain.

Dengan memahami faktor-faktor ini, seseorang dapat mengambil langkah-langkah untuk mengelola atau menghindari mereka, dan pada gilirannya, mengurangi risiko terjadinya serangan migrain. Berikut adalah beberapa kebiasaan yang perlu diperhatikan:

1. Polusi Udara

Polusi udara, seperti asap kendaraan bermotor, asap rokok, atau polutan lainnya, dapat menjadi pemicu migrain bagi beberapa individu yang sensitif terhadap perubahan lingkungan.

Lingkungan yang tercemar dapat memicu reaksi negatif pada tubuh, termasuk serangan migrain. Oleh karena itu, membatasi paparan terhadap polusi udara dan menghindari daerah-daerah dengan polusi tinggi dapat membantu mengurangi risiko migrain.

2. Kurang Tidur

Kurang tidur atau gangguan tidur seperti insomnia dapat menjadi pemicu migrain. Ketidakseimbangan hormon dan peningkatan stres akibat kurang tidur dapat memicu terjadinya serangan migrain.

Penting untuk menjaga rutinitas tidur yang teratur dan mencari cara untuk meningkatkan kualitas tidur, seperti dengan menjaga lingkungan tidur yang nyaman dan menghindari stimulasi berlebihan sebelum tidur.

3. Dehidrasi

Kurangnya asupan cairan atau dehidrasi dapat menjadi pemicu migrain. Kekurangan cairan dalam tubuh dapat menyebabkan pembuluh darah di otak menyempit, yang dapat memicu timbulnya sakit kepala.

Oleh karena itu, penting untuk minum cukup air setiap hari dan menghindari dehidrasi dengan memperhatikan tanda-tanda kekurangan cairan dalam tubuh.

7 aktivitasi sehari-hari yang jadi penyebab kepala migrain                            sumateraekspres.id - kepala migrain bukanlah sekadar sakit kepala biasa. ini adalah kondisi yang seringkali mengganggu dan dapat memengaruhi kualitas hidup sehari-hari seseorang secara signifikan.
namun, apa yang sering kali tidak disadari adalah bahwa ada berbagai kebiasaan atau faktor dalam keseharian yang dapat memicu atau menyebabkan kepala migrain.
dengan memahami faktor-faktor ini, seseorang dapat mengambil langkah-langkah untuk mengelola atau menghindari mereka, dan pada gilirannya, mengurangi risiko terjadinya serangan migrain. berikut adalah beberapa kebiasaan yang perlu diperhatikan:
1. polusi udara
polusi udara, seperti asap kendaraan bermotor, asap rokok, atau polutan lainnya, dapat menjadi pemicu migrain bagi beberapa individu yang sensitif terhadap perubahan lingkungan.
lingkungan yang tercemar dapat memicu reaksi negatif pada tubuh, termasuk serangan migrain. oleh karena itu, membatasi paparan terhadap polusi udara dan menghindari daerah-daerah dengan polusi tinggi dapat membantu mengurangi risiko migrain.
baca juga:10 kelebihan buah sirsak untuk kesehatan tubuh
baca juga:dikejar deadline. ini cara begadang biar tetap sehat
2. kurang tidur
kurang tidur atau gangguan tidur seperti insomnia dapat menjadi pemicu migrain. ketidakseimbangan hormon dan peningkatan stres akibat kurang tidur dapat memicu terjadinya serangan migrain.
penting untuk menjaga rutinitas tidur yang teratur dan mencari cara untuk meningkatkan kualitas tidur, seperti dengan menjaga lingkungan tidur yang nyaman dan menghindari stimulasi berlebihan sebelum tidur.
3. dehidrasi
kurangnya asupan cairan atau dehidrasi dapat menjadi pemicu migrain. kekurangan cairan dalam tubuh dapat menyebabkan pembuluh darah di otak menyempit, yang dapat memicu timbulnya sakit kepala.
oleh karena itu, penting untuk minum cukup air setiap hari dan menghindari dehidrasi dengan memperhatikan tanda-tanda kekurangan cairan dalam tubuh.
4. stres emosional
stres emosional yang berlebihan dapat menjadi pemicu migrain bagi beberapa orang. situasi stres, kecemasan, atau ketegangan emosional dapat menyebabkan perubahan dalam aktivitas otak yang memicu serangan migrain. untuk mengelola stres, cobalah teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau latihan pernapasan dalam.
baca juga:13 manfaat daun talas untuk kesehatan dan kecantikan, diantaranya menghilangkan kerutan di wajah
baca juga:manis asam sehat: 5 cara menyajikan buah zuriat yang lezat dan bergizi, cobain yuk!
5. pola makan yang tidak sehat
konsumsi makanan atau minuman tertentu seperti makanan yang mengandung monosodium glutamat (msg), kafein berlebihan, alkohol, atau makanan yang mengandung tiramin (seperti keju, cokelat, dan makanan yang difermentasi) dapat memicu migrain pada beberapa individu yang sensitif. penting untuk memperhatikan pola makan dan menghindari makanan-makanan yang dapat memicu serangan migrain.
6. kurangnya aktivitas fisik
gaya hidup yang kurang aktif atau kurangnya olahraga juga dapat meningkatkan risiko terjadinya migrain. aktivitas fisik yang teratur dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan sirkulasi darah, yang dapat mengurangi risiko serangan migrain. cobalah untuk menjaga rutinitas olahraga yang teratur dan mencari aktivitas fisik yang anda nikmati.
baca juga:manis asam sehat: 5 cara menyajikan buah zuriat yang lezat dan bergizi, cobain yuk!
baca juga:jangan berlebihan konsumsi makanan asin, ini 7 dampak buruknya bagi kesehatan anda
7. terlalu banyak melihat layar elektronik
paparan terlalu lama pada layar elektronik seperti komputer, smartphone, atau televisi dapat menyebabkan ketegangan mata dan otot leher, yang dapat menjadi pemicu migrain pada beberapa individu. penting untuk mengatur waktu layar dan mengambil istirahat secara teratur untuk mengurangi ketegangan pada mata dan otot.
dengan memperhatikan kebiasaan sehari-hari yang dapat memicu migrain, seseorang dapat mengidentifikasi faktor pemicu mereka dan mengambil langkah-langkah untuk mengelola atau menghindari faktor-faktor tersebut. ini dapat membantu mengurangi risiko terjadinya serangan migrain dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.