Gulo Puan, Makanan Khas Bangsawan yang Mulai Punah, Ini Penyebabnya
Gulo Puan, Malahan Khas Bangsawan yang Mulai Punah. Minimnya Pembuat Gulo Puan-Foto: Wow Keren-
Kudapan ini biasanya tersedia di Masjid Agung SMB Kayo Wikramo menjelang salat Jumat dengan harga mencapai Rp 100 ribu per kilogram.
Karena proses pembuatannya yang rumit dan memakan waktu lama, Gulo Puan memiliki rasa yang khas dan legit yang dulunya menjadi hidangan istimewa bagi bangsawan.
Namun, hingga saat ini, Gulo Puan sangat sulit untuk ditemukan.
Selain untuk membuat Gulo Puan, susu kerbau rawa juga digunakan untuk membuat minyak Samin, sagon puan, dan tape puan.
Pembuatan minyak Samin dari susu kerbau tidak sulit, namun membutuhkan waktu. Prosesnya melibatkan pengendapan susu hingga menghasilkan endapan putih yang memiliki aroma mirip mentega.
Meskipun Gulo Puan berasal dari OKI, membuatnya di luar daerah tersebut akan sulit karena bahan utamanya adalah susu kerbau rawa.
Penggantian dengan susu kerbau biasa, susu kambing, atau susu sapi akan mengubah rasa dan tekstur Gulo Puan secara signifikan.
Salah satu desa yang dikenal sebagai penghasil Gulo Puan adalah Desa Bangsal di OKI.
Namun, sekarang makanan lezat ini sulit ditemukan di desa asalnya karena akses yang sulit. Jalanan menuju Desa Bangsal berliku, berbatu, licin, dan masih tanah merah, membutuhkan perjuangan untuk mencapainya.
Kesulitan akses dan kondisi jalanan yang tidak mendukung menjadi faktor utama dalam menurunnya produksi dan ketersediaan Gulo Puan di pasaran.