Golkar Bagi 4 Ribu Paket Sembako, Goyang Gemoy Doorprize Umrah

SUMATERAEKSPRES.ID - Pasar murah yang digelar Partai Golkar di Kebon Gede Venue Palembang diserbu masyarakat.  Sebanyak 4 ribu paket sembako ludes. Yang menarik, ada hadiah  umrah bagi warga dengan goyang gemoy terbaik. Seperti apa keseruan acara tersebut?

Dalam rangkaian  kampanye akbar, Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto menyambangi Kota Palembang. Didampingi Ketua DPD Partai Golkar Sumsel, Bobby Adhityo Rizaldi serta petinggi Golkar pusat dan Sumsel lainnya, Menko Perekonomian itu membagikan paket sembako kepada warga.

Acara berlangsung, kemarin (26/1).  Ada tiga jenis bahan pokok yang dibagikan yaitu minyak goreng, tepung dan gula. Masyarakat hanya bayar Rp 10 ribu saja. Satu paket berlaku untuk satu kepala keluarga. 

Ribuan orang menyambut antusias pasar murah itu. Sejak pagi, mereka sudah berduyun-duyun datang ke lokasi acara. Ada pula doorprize paket umrah gratis. Warga diwajibkan goyang gemoy.

BACA JUGA:Mantap, Langkah Pemkot Palembang Atasi Stunting Dengan Ribuan Paket Sembako Tuai Pujian Pj Gubernur Sumsel

BACA JUGA:Pj Gubernur Apresiasi Komitmen Penyaluran Paket Sembako Pemkot Palembang

Panitia menilai siapa yang goyang gemoynya paling heboh dan lucu.

Airlangga bahkan memilih satu yang langsung dapatkan hadiah umrah gratis dari dirinya. Sedangkan 2 paket umrah lainnya dipilih panitia.  Tampak hadir, Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Golkar Lodewijk F Paulus, Wakil Ketum Kahar Muzakir,  Ketua Harian DPD Partai Golkar Sumsel Dr Hj RA Anita Noeringhati SH MH, Sekretaris DPD Partai Golkar Sumsel Andi Dinialdie, Bendahara Nadia Basjir SE, Ketua AMPG Sumsel, Kemas Ahmad Idham dan lainnya.

Airlangga mengatakan, kedatangannya ke Palembang dalam rangka konsolidasi internal partai. Dia menyebut,  di Sumsel targetnya bisa memenangkan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. 

Golkar sendiri target meraih 4 kursi di DPR RI dari Sumsel. “Jadi kita targetkan 4 kursi untuk Provinsi Sumsel di Senayan,” paparnya. Soal keterlibatan Presiden Jokowi dalam partai, menurut Airlangga tidak ada yang salah.

Ia menjelaskan, Presiden Soekarno dulunya anggota partai politik PNI. Presiden Soeharto Golkar.  Presiden Habibie merupakan Golkar sejati. Presiden Abdurrahman Wahid dari PKB. Presiden Megawati Soekarno Putri Ketua Umum PDI Perjuangan. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dari Demokrat. “Jadi ini sesuatu yang lumrah dan merupakan hak politik dari warga negara,” tukasnya. (iol/)