https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Nostalgia, Ini 5 Bisnis yang Sudah Sulit Ditemukan di Era Teknologi

Ini 5 Bisnis yang Sudah Sulit Ditemukan di Era Teknologi. FOTO: Pexels/ Karolina Grabowska--

SUMATERAEKSPRES.ID - Perkembangan teknologi yang semakin pesat telah merubah lanskap bisnis secara signifikan. Bagi yang tidak segera beradaptasi, bisa dipastikan akan tergilas oleh roda zaman yang terus berputar.

Beberapa bisnis yang dahulu berjaya, kini harus menyerahkan tampuk kejayaan mereka kepada inovasi teknologi. Mari kita telusuri lima bisnis yang tak mampu bertahan di era kemajuan teknologi ini.

1. Bisnis Layar Tancap

Bisnis layar tancap, yang dahulu menjadi jendela hiburan utama, kini hampir punah karena kemajuan teknologi digital. Seiring munculnya platform streaming online seperti Netflix, Hulu, dan Disney+, orang-orang lebih memilih untuk menikmati film dan acara televisi favorit mereka secara on-demand.

Pengguna dapat menonton kapan pun dan di mana pun tanpa perlu terikat oleh jadwal siaran tertentu. Layar tancap, yang pernah menjadi pusat hiburan, kini hanya tinggal kenangan bagi generasi yang tumbuh di era tersebut.

2. Rental PlayStation

Bisnis rental PlayStation, yang dulunya booming di era keemasan konsol game, kini telah ditinggalkan oleh pemain game. Smartphone yang semakin canggih dengan keberagaman game yang dapat diakses secara instan melalui aplikasi, telah menggantikan pesona dari menyewa konsol game.

Kemudahan dan fleksibilitas yang ditawarkan oleh perangkat mobile membuat bisnis rental PlayStation semakin terpinggirkan, menemui nasibnya dalam abu zaman.

BACA JUGA:Tantangan Teknologi Dalam Dunia Pendidikan Di Masa Depan

BACA JUGA:Memanfaatkan Perkembangan Teknologi untuk Menghasilkan Cuan

3. Warnet

Warnet, atau warung internet, sempat merajai dunia hiburan dan interaksi sosial di masa lalu. Keberhasilannya terutama berkat popularitas game online dan media sosial.

Namun, kemunculan perangkat pintar yang memiliki akses internet pribadi membuat warnet perlahan kehilangan daya tariknya. Orang lebih memilih untuk berselancar di kenyamanan rumah atau menggunakan jaringan data pribadi, menyisakan warnet sebagai kenangan dari masa kejayaan internet cafe.

4. Wartel

Tag
Share