Polisi Ajak Keluarga Tersangka Salat Berjemaah dan Berdoa, Mulai Terbuka Hatinya
GIRING: Iwan Tewok (kaca mata hitam) bersama Tim Punisher Unit 4 Jatanras Polda Sumsel, menggiring tersangka Eeng Praza, usai dirilis kasusnya, 1 Januari 2024. -FOTO: IST-
Di Balik Upaya Pengejaran Eeng Praza, Pembunuh Sadis 4 Anggota Keluarga di Muba
Proses penangkapan Eeng Praza (38), terbilang gampang-gampang susah. Meski sudah diketahui identitasnya, namun banyak tempat kemungkinan pelarian dan persembunyiannya.
SUMATERAEKSPRES.ID - EENG jadi buruan polisi, atas kasus pembunuhan terhadap temannya, Heri (40). Ibunya Heri, Masturah (70), serta kedua anak Heri, Marchello (12) dan Barbye Aurell Baylesa (5). Keempat jenazah itu ditemukan sudah mulai membusuk, pada 20 Desember pagi, di Dusun Bagan, Desa Lumpatan 1, Kecamatan Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba).
Eeng yang menghilang dari rumahnya, di Desa Mulyosari, Kecamatan Lais, Muba. Membuat aparat Satreskrim Polres Muba dan Tim Punisher Unit 4 Jatanras Polda Sumsel, harus berhari-hari mencarinya ke sejumlah tempat.
Sebab Eeng juga punya keluarga besar. Apalagi dia sudah 3 kali menikah dan cerai. “Waktu pertama kali berangkat setelah penemuan 4 mayat itu, memang kami belum mendapatkan hasil. Baru petunjuk-petunjuk,” tutur Bripka Iwan Tewok, personel Unit 4 Jatanras Polda Sumsel.
Tim Punisher Unit 4 Jatanras Polda Sumsel, sempat menyisir ke tempat yang dicurigai di Kota Palembang. Kemudian berangkat lagi pada Jumat sore, 29 Desember 2023. Mendatangi rumah anak menantu Eeng, di Pangkalan Balai, Banyuasin.
BACA JUGA:Pembunuh Satu Keluarga Sembunyi di Jambi
BACA JUGA:Tak Bergeming Korban Minta Tolong, Pembunuh Ojek Jilat Darah Korbannya
Sama dengan ke tempat lain yang mereka pernah datangi. Semua pada mengaku tidak tahu ke mana Eeng. “Karena sudah masuk jadwal salat, saya ajak keluarganya salat berjemaah. Saya imami, lalu berdoa bersama,” ungkap Tewok.
Baru tak lama dari itu, keluarganya ada yang menangis. Baru mulai terbuka hatinya. Mengakui, bahwa Eeng pernah mampir ke rumah anaknya itu di Pangkalan Balai. “Katanya ayahnya itu ke Jambi, tempat saudaranya,” bebernya.
Namun sikap terbuka anak menantunya itu, belum sepenuhnya terbuka. Sebab tidak bisa memberikan lokasi pasti, tempat Eeng bersembunyi. “Akhirnya Kanit kami (Kanit 4 Jatanras AKP Taufik Ismail), memutuskan berangkat ke Jambi,” imbuhnya.
Sampai di Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi, ternyata lokasi yang diberikan itu bukanlah tempat Eeng bersembunyi. “Baru penghubung saja. Kami tetap siap, karena ini niatnya (Eeng) bukan mau menyerahkan diri,” tegasnya.
Sambil negosiasi, polisi terus melakukan penyelidikan. Akhirnya lokasi tempat saudaranya Eeng diketahui. Pengaturan penyergapan pun dilakukan. Malam dini hari polisi bergerak, baru menyentuh Eeng sekitar pukul 04.00 WIB, 31 Desember 2023.