Peduli Pelestarian Lingkungan dan Karhutla, Sumatera Ekspres Juara 3 Journalism Writing Competition Awards

UMUMKAN PEMENANG: Direktur Komunikasi Djarum Foundation Mutiara Diah Asmara, umumkan pemenang lomba karya tulis lingkungan Bakti Lingkungan Djarum Foundation, 13 Desember 2023. Foto: ist--

Di PTT Oasis, Kudus dengan total area lahan seluas 4 hektare, tidak hanya pembibitan pohon trembesi. 

Ada lebih dari 200 jenis tanaman dari 4 kategori bibit, yang diupayakan kelestariannya di PPT Oasis, Kudus.

BACA JUGA:Hujan Turun, Karhutla Padam

BACA JUGA:Karhutla tak Padam Hingga 65 Hari, TMC Terus Diperpanjang

Yakni, kategori tanaman konservasi, seperti trembesi dan mangrove. Kemudian kategori tanaman obat hias, dan tanaman buah.

Tak kalah pentingnya sebagai upaya pelestarian lingkungan, pada PPT Oasis, Kudus, juga ada persemaian dan pembibitan kategori tanaman langka.

“Bibit langka wajib dilestarikan karena sudah banyak spesies tumbuhan yang hilang dari muka bumi,” tutur FX Supanji.

Jika tidak ada tindakan untuk meremajakan tanaman ini, maka disebutnya bumi akan kehilangan keseimbangan ekosistem dan merugikan semua pihak.

BACA JUGA:Kapolda Sumsel Dialog Terbuka Penanganan Karhutla dengan Mahasiswa di Depan Mapolda

BACA JUGA:Keren! Demi Mempercepat Penanganan Karhutla, Pj Gubernur Sumsel Perpanjang Operasi TMC, Ini Alasannya

Di antaranya, meranti tembaga, atau dengan nama latin Shorea leprosula Miq. Tanaman asli Sumatera, Kalimantan, Bangka, dan Belitong, ini bisa tumbuh hingga setinggi 60 meter.

Kayu meranti tembaga ini dahulu sangat dimintai para pengusaha meubel dan dan furniture.

Sehingga dengan eksploitasi tanaman ini di masa lalu tidak terkontrol, mengakibatkan tanaman ini mempunyai status terancam kepunahannya. 

“Jika kita tidak melakukan konservasi segera, niscaya tanaman ini akan punah dalam waktu tidak lama,” imbuh FX Supanji.

BACA JUGA:Terima 29 SPDP Kasus Karhutla, Akhirnya ada 1 Tersangka dari Korporasi. Siapa Ya?

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan