AS Mulai Kesal dengan Israel. Bantuan Kemanusiaan Terhenti

ASAP MENGEPUL: Asap mengepul dari kawasan perkotaan Rafah, wilayah Gaza Tengah, setelah gagalnya perundingan memperpanjang gencatan senjata. foto: NET--

Profesor politik Teluk di Universitas Qatar, Luciano Zaccara, mengatakan dari awal, Netanyahu berencana untuk memulai kembali operasi militer di Gaza.

"Apakah kembalinya perang habis-habisan dapat dihindari kini menjadi pertanyaan krusial," kata Zaccara kepada Al Jazeera.

BACA JUGA:ISPA Misterius Serang Ribuan Anak di Tiongkok

BACA JUGA:Segera Seleksi 3 Jenis Petugas Haji

"Niat Netanyahu sudah jelas sejak awal, yaitu ingin melenyapkan Hamas. Jadi pertanyaannya adalah apa yang akan terjadi segera setelah semua sandera dibebaskan?," tambahnya.

"Jika tujuannya adalah untuk melenyapkan Hamas, setelah semua sandera akhirnya dibebaskan, mereka akan melanjutkan serangan."

Juru bicara pemerintah Israel, Eylon Levy tidak memberikan komentar apapun. 

Namun dia mengatakan bahwa Israel dengan tegas mengutuk setiap tindakan main hakim sendiri atau hooliganisme yang dilakukan oleh semua pihak.

BACA JUGA:Presiden Jokowi Lepas Bantuan Tahap 2 ke Palestina. Total Seberat 21,7 Ton, Apa Saja Isi Bantuannya?

BACA JUGA:Segera Seleksi 3 Jenis Petugas Haji

Amerika Serikat telah berulang kali menyatakan keprihatinannya atas meningkatnya kekerasan di kawasan Tepi Barat, dan menegaskan bahwa tindakan tersebut harus dihentikan.

Bantuan Kemanusiaan Terhenti

Truk-truk yang membawa bantuan kemanusiaan, bahan bakar, hingga gas untuk memasak telah berhenti memasuki Gaza usai serangan Israel kembali terjadi, Jumat (1/12).

Bantuan-bantuan itu kini tak bisa lagi mencapai warga sipil yang terisolir imbas gempuran Israel di berbagai wilayah Gaza.

Padahal, truk-truk bantuan ini sudah mulai masuk dengan jumlah yang lebih banyak saat gencatan senjata berlangsung 24-30 November lalu.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan