AS Mulai Kesal dengan Israel. Bantuan Kemanusiaan Terhenti
ASAP MENGEPUL: Asap mengepul dari kawasan perkotaan Rafah, wilayah Gaza Tengah, setelah gagalnya perundingan memperpanjang gencatan senjata. foto: NET--
PALEMBANG,SUMATERAEKSPRES.ID – Dua hari sudah Israel membombardir Gaza, setelah gagalnya memperpanjang gencatan senjata dengan Palestina.
Kawasan perkotaan di Gaza Selatan, serta Gaza Tengah, jadi sasaran roket-roket militer Israel sejak Jumat subuh (1/12) hingga Sabtu (2/12).
“Neraka di Bumi telah kembali ke Gaza," kata Jens Laerke, juru Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), Sabtu (2/12).
Sementara Amerika Serikat (AS), disebut-sebut mulai kesal dengan Israel.
BACA JUGA:BIKIN NGERI! Dikira Aman, Tahunya Berbahaya Juga.. Ini Dampak Zat Kimia Nge-Vape Bagi Tubuh
AS mulai memberikan tekanan terhadap Israel atas perangnya di Gaza.
Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Anthony Blinken pada pertemuan kabinet perang Israel, menegaskan bahwa Israel kekurangan ‘motif’ untuk mempertahankan perjuangan melawan Hamas.
Dia menggarisbawahi bahwa Tel Aviv perlu mengubah taktik perangnya untuk konfrontasi di Selatan Gaza.
"Anda tidak dapat beroperasi di Gaza selatan seperti yang Anda lakukan di utara. Ada 2 juta warga Palestina di sana," kata Blinken, Kamis lalu (30/11).
BACA JUGA:Mas Kawin 212 Gram Logam Mulia, BCL Resmi Berstatus Ny Tiko. Begini Ijab Qabul Sang Suami di Bali
BACA JUGA:JUARA PIALA DUNIA U-17: Selamat! Jerman Kampiun Sekaligus Cetak Sejarah dengan Mengawinkan Gelar
Mengutip The Guardian, Sabtu (2/12), seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri AS mengatakan Amerika Serikat akan mengambil tindakan sendiri terhadap sejumlah individu yang tidak disebutkan jumlahnya.
Sementara utru, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu disebut memang tak ada niat melakukan gencatan senjata permanen atju perdamaian lain di Gaza.