Bu Menteri Dengar Curhat Petugas, Didampingi Pj Gubernur Tinjau Wilayah Jungkal
TINJAU : Menteri LHK Siti Nurbaya didampingi Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni dan pimpinan instansi terkait meninjau karhutla di wilayah Jungkal, Minggu (12/11)-Foto : ist-
Menteri LHK menegaskan, pada dasarnya semua yang melanggar akan dijatuhi sanksi.
Ditambahkan Kepala Balai Pengendalian Perubahan Pengendalian Iklim Wilayah Sumatera, Ferdian Krisnanto, kondisi lahan gambut yang terbakar dari permukaan sekitar 1 meter.
“Kita berusaha akan tidak terbakar lebih dalam lagi. Di Jungkal ini memang masih harus lebih keras lagi. Apalagi sekat kanal belum selesai dikerjakan," bebernya. Sedangkan di titik lain, seperti Pangkalan Lampam, tinggal sedikit lagi. Begitu pula Menang Raya tinggal 10 persen lagi yang terbakar.
“Dengan adanya hujan Sabtu (11/11) lalu, petugas sangat terbantu. Semoga bisa segera selesai masalah karhutla ini,” kata Ferdian. Untuk luas kebakaran yang terjadi di Sumsel sejak Januari hingga Oktober 2023 sudah 61.045,9 hektare. Rinciannya, lahan mineral 28.046,6 hektare dan gambut 32.999,3 hektare.
Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni mengatakan, Sumsel bersyukur Menteri LHK hadir langsung memberi arahan dan evaluasi dalam penanganan karhutla.
”Penanganan di lapangan memang harus terpadu, melibatkan semua unsur pemerintah dan masyarakat. Kita bersyukur juga karhutla di Sumsel, terutama OKI sudah membaik,” tuturnya.
Kalaksa BPBD Sumsel, M Iqbal Alisyahbana mengungkapkan, upaya pemadaman melalui udara terus dilakukan untuk membantu satgas darat. “Water bombing masih. TMC juga alhamdulillah kembali diperpanjang hingga 17 November,” jelasnya.
Ia menambahkan, untuk hotspot kemarin terpantau ada 50 titik. Dari jumlah tersebut 32 titik berada di OKI. Sisanya wilayah lain. “Sebelumnya per hari bisa 100 dan 200 hotspot. Ini sudah jauh berkurang,” kata Iqbal.
Selain di Jungkal, pemadaman juga masih dilakukan di kawasan Cengal, Menang Raya, Pangkalan Lampam dan sekitarnya. “Kedatangan Bu Menteri bentuk perhatian KLHK terhadap penanganan karhutla di Sumsel. Sebab, bencana karhutla ini bukan hanya tanggung jawab pemda, tapi juga pusat dan seluruh lapisan masyarakat,” bebernya.
Dengan sudah turun hujan, di OKI masih ada yang terbakar lahannya. Akibat ‘ekspor’ asap dari OKI, membuat kondisi Palembang masih berselimut asap.” Semoga saja setelah dilakukan berbagai upaya kedepan maka kondisi cuaca membaik,” tandasnya.
Saat ini ada 270 personel BKO dari Manggala Agni termasuk Tim Manggala Agni dari Jambi yang dikerahkan. Dari Polda Sumsel juga menambah 50 personel. Kabid Logistik dan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) OKI, Udayani mengungkapkan, upaya water bombing terus dilakukan.
“Kemarin turun hujan lumayan deras hampir satu jam, itu cukup membantu petugas yang lakukan pemadaman," terangnya. Menurut prediksi BMKG, minggu kedua November ini sudah makin sering hujan. “Semoga saja hujan turun makin merata sehingga tidak ada lagi titik api di OKI,” tukasnya.(uni/*)