Target Produksi 600 Ribu Unit
*Mobil Listrik, hingga Tahun 2030
JAKARTA , SUMATERAEKSPRES.ID- Indonesia dalam keketuaan ASEAN 2023 mendorong penguatan ASEAN sebagai kawasan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan melalui pembangunan arsitektur kesehatan regional, menjaga ketahanan pangan dan energi, serta menjaga stabilitas keuangan.
Sebagai implementasi dalam menjaga ketahanan energi tersebut, ASEAN berupaya menerapkan elektrifikasi transportasi dan penggunaan energi terbarukan.
Hal ini didukung dengan potensi unggul ASEAN dalam pengembangan kendaraan listrik yang memiliki perkiraan pasar sebesar US$ 2,7 miliar pada tahun 2027.
“Pengembangan kendaraan listrik mempunyai peran besar terhadap kelestarian lingkungan, mulai dari pengurangan emisi gas rumah kaca, percepatan transisi energi, dekarbonisasi sektor transportasi darat, pencapaian target nol emisi, hingga peningkatan ketahanan energi di kawasan ASEAN,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada acara ASEAN Climate Forum 2023, akhir pekan lalu.
Dalam rangka mendorong pengembangan kendaraan listrik di kawasan ASEAN, negara-negara anggota ASEAN telah sepakat membangun ekosistem kendaraan listrik dan menjadi bagian penting dalam rantai pasokan dunia dengan menekankan pada industri hilirisasi.
Salah satu wujud konkretnya ditunjukkan dengan disepakatinya perjanjian kerja sama tertuang dalam ASEAN Leaders' Declaration on Developing Regional Electric Vehicle (EV) Ecosystem pada KTT ASEAN ke-42 di Labuan Bajo beberapa waktu lalu.
Adapun kerja sama dan kolaborasi pengembangan kendaraan listrik tersebut meliputi peningkatan infrastruktur dan pengisian daya, menciptakan iklim usaha dan investasi yang kondusif untuk menarik investasi.
“Lalu, mengoptimalkan produksi dan penggunaan material dan sumber daya berkelanjutan untuk mencapai penciptaan nilai yang lebih tinggi dari rantai pasokan kendaraan listrik, serta mempromosikan penggunaan energi terbarukan di negara-negara ASEAN,” jelasnya.
Indonesia sendiri juga memiliki peran penting dalam mengembangkan ekosistem industri kendaraan listrik dari hulu ke hilir dengan target produksi sebanyak 600 ribu unit mobil listrik dan 2,45 juta sepeda motor listrik per tahun pada 2030 mendatang.
Dengan berbagai target tersebut, Indonesia diprediksi mampu membantu dalam mengurangi emisi karbon hingga 3,8 juta ton.
“Kami mengapresiasi seluruh Committee of ASEAN Business Advisory Council (ASEAN BAC) yang telah menyelenggarakan The ASEAN Climate Forum 2023.
Semoga forum ini dapat berfokus pada kerangka Net Zero Emission (NZE) 2060 yang komprehensif, transisi energi yang terjangkau, strategi dekarbonisasi, dan pembiayaan berkelanjutan,” pungkas Menko Airlangga. (jp/fad)