https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Siapkan Pompa Air, Lakukan Gerakan Pengendalian OTP 

*Lakukan Antisipasi Penanaman di Musim Kemarau

Meski menanam di musim kemarau, tentunya kebutuhan tanaman akan air tetap harus terpenuhi. 

Berbagai upaya pun harus dilakukan agar tanaman tumbuh subur.

KHOIRUNISSAK - OKI

TANAMAN padi tetap tumbuh subur dan hijau meski melakukan penanaman di musim kemarau saat ini.

Seperti  inilah yang terlihat di lahan pertanian Desa Penyandingan Kecamatan Sirah Pulau Padang, OKI.

Musim kemarau memang selalu terjadi setiap tahunnya. Karenanya antisipasi juga harus dipersiapkan sejak jauh hari.

Tujuannya  agar tidak keteteran dan petani tetap bisa memanen padinya nanti.

Koordinator POPT OKI Alexander SP mengungkapkan, sebenarnya musim kemarau bukan musim baru bagi petani.

Petani selalu menghadapi musim panas saat masa tanam. ‘’Mereka tidak kaget tapi harus tetap dilakukan tindakan antisipasinya," bebernya.

Salah satunya menyiapkan mesin penyedot air. Nah mesin ini ada di setiap kelompok tani.

Mereka bisa menggunakannya sesuai kebutuhan karena selama ini mesin itu selalu ready jika dibutuhkan.

Jika musim kemarau tiba dan air untuk mengaliri sawah kurang langsung diturunkan mesin penyedot air dengan kapasitas besar.

Artinya, air bisa diambil dari sumber mana pun. Bisa sungai atau danau yang jaraknya tak terlalu jauh dari lahan persawahan.

Sejauh ini tidak ada kendala karena berbagai kemungkinan sudah harus diantisipasi sejak dini.

Selain mesin pompa air yang disiapkan petani juga harus mengantisipasi serangan berbagai hama penyakit.

  ‘’Nah ini yang tidak kalah untuk menjadi perhatian di musim kemarau,’’ katanya.

Karenanya, beberapa hari im POPT OKI melakukan gerakan pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)  Serelia padi di Desa Penyandingan Kecamatan Sirah Pulau Padang, OKI.

Luas hamparan yang dikunjungi 55 hektare dengan varietas IR 42 lokal dengan usia padi berkisar 7-67 hari setelah tanam (hst).

Musuh alami dari hama ini adalah  capung, laba-laba, paederus dan coccinellidae.

Luas pengendalian  7 ha bahan pengendalian yang digunakan  Trichoderma,spp dari LPHP Sukarami Palembang menggunakan alat  sprayer dan embern dengan dosis  0,5 - 1 liter/tangki kalau dari kesimpulannya aman.

Tapi tetap dibuat rekomendasi lakukan evaluasi 5-7 hari setelah pengendalian.

Jika masih ditemukan serangan lakukan pengendalian secara berkala dengan bahan pengendali yang sama.

‘’ Apabila intensitas dan luas serangan meningkat, lakukan pengendalian menggunakan Bakterisida bahan aktif tembaga, sanitasi lingkungan dan pemupukan berimbang,’’ ujarnya.

Meski tahun ini diprediksi panas kering tetap berharap masih ada air  sawah maupun di sungai dekat sawah yang digunakan untuk mengaliri sawah. 

‘’Sehingga petani tidak mengalami gagal panen karena kekeringan,’’ katanya. (*/)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan