*Untuk Atasi Pengakit Ngorok
PALEMBANG - Kerbau di Musi Rawas Utara (Muratara) banyak mati mendadak. Kematian tersebut ditenggarai karena penyakit ngorok (Tagere).
Karena itu, Sumsel meminta vaksin untuk meningkatkan kekebalan kepada Kementerian Pertanian.
Adanya pengajuan itu diungkapkan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumsel, Ruzuan Effendi. “Pascabanyak kerbau yang mati mendadak,kami langsung mengajukan dan Sumsel sudah menerima 6.000 dosis vaksin,” kata dia, kemarin.
Vaksin tersebut saat ini disimpan di ruang pendingin yang ada pada kantor Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumsel.
“Kami akan segera kirimkan vaksin ini ke daerah endemi, seperti Muratara dan Empat Lawang,” jelasnya.
Selain itu, juga ke daerah penyanggah atau penghasil kerbau seperti Banyuasin, Ogan Ilir, dan OKI.
Untuk jumlah vaksin yang didistribusikan sesuai tingkat urgensi dan juga populasi kerbau pada daerah tersebut. Khusus Muratara, pihaknya akan mengirimkan 1.000 dosis.
Populasi kerbau di sana berkisar 2.000 ekor. Untuk sebotol vaksin dosisnya 200 cc. Per ekor kerbau hanya perlu 2 cc.
“Jadi satu botol vaksin bisa untuk 100 kerbau,” jelas Ruzuan. Dia berharap masyarakat bisa melakukan antisipasi agar kerbau tidak terdampak penyakit ngorok.
Salah satunya dengan menjaga pola makan. “Selama ini kerbau dibebasliarkan. Baiknya ke depan dikandangkan saja. Sehingga bisa diatur pola makan dan kesehatan. Kebersihan juga terjaga. Apalagi saat cuaca panas seperti saat ini, kekebalan tubuh kerbau turun,” pungkasnya. (yun)