*20-30 Persen Punya Penyakit Penyerta

*Deru : Perhatikan Makanan Lansia

SUMSEL – Musim haji tahun ini bakal berat bagi penyelengara. Tidak hanya dalam proses pemberangkatan, tapi juga selama proses ibadah di Tanah Suci. Sebab, banyak sekali jemaah calon haji (JCH) yang masuk kategori beresiko tinggi (risti).

Baik itu risti secara usia (lansia) maupun risti karena memiliki penyakit penyerta. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel),

dr H Trisnawarman MKes SpKKLP mengatakan, sekitar 60 persen jemaah embarkasi/debarkasi Palembang lanjut usia (lansia). Itu artinya resiko tinggi (risti) karena usia.

“Kuota JCH kita 7.012 orang. Kalau 60 persen, artinya kurang lebih 4.980 orang masuk kelompok risti karena usia,” jelasnya usai pelantikan PPIH embarkasi/debarkasi Palembang di asrama haji Palembang, kemarin (11/5).

Selain risti usia, ada pula yang risti karena penyakit. “Untuk kelompok ini, kurang lebih 20-30 persen,” tuturnya. Bisa jadi JCH lansia dengan penyakit penyerta atau jemaah yang tidak lansia, tapi punya penyakit penyerta.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Sumsel Dr Syafitri Irwan SAg mengatakan, Sumsel tahun ini mendapatkan alokasi kuota sebanyak 7.012 jemaah.

Terdiri dari 6.589 jemaah reguler, 351 jemaah prioritas lansia, 24 pembimbing KBIHU, dan 48 petugas haji daerah (PHD).

“Dari 7.012 jemaah tersebut, setelah ditotal kurang lebih 60 persennya lansia. Ini karena terjadi penumpukan. Pada saat pandemic, pernah ada pembatasan usia. Sekarang tidak ada pembatasan,” jelasnya.

Dengan mayoritas JCH lansia, maka itu harus ekstra dari sisi pelayanan maupun kesehatan. Karena itu, tagline tahun ini Haji Ramah Lansia.

“Tahun ini ada tim khusus (timsus) lansia yang stand by di Arab Saudi dari Pemerintah Indonesia. Setidaknya 200 tim khusus khusus bertugas untuk membantu jemaah Indonesia,” katanya.