https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Wujudkan Ketahanan Pangan, Usulkan Jalan Produksi

BATANG HARI LEKO – Pembangunan fisik berupa jalan produksi tetap menjadi harapan warga Desa Saud, dalam mengatasi kesulitan ekonomi. Pasalnya jalan dibutuhkan untuk memperlancar mobilitas mulai dari alat mesin pertanian, pengangkutan sarana produksi menuju lahan pertanian dan mengangkut hasil produksi pertanian dari lahan menuju penyimpanan, tempat pengolahan atau pasar.Hal itu diungkap Kepala Desa Saud, Ranggi, kepada koran ini, kemarin. “Kami akan terus mengusulkan pembangunan fisik seperti jalan produksi yang selalu diusulkan warga, jalan setapak. Mudah-mudahan APBD tahun ini bisa terealisasi,” katanya

Dijelaskannya, seperti tahun lalu, pemerintah masih fokus pada penanganan Covid. Sehingga pembangunan sempat berjalan lamban. Belum lagi kemiskinan hingga masalah bantuan langsung tunai (BLT) masih jadi perhatian serius. “Tahun 2022 lalu, BLT hanya 40% dari pagu yang ada, kemudian ada pembangunan fisik hanya berupa jalan setapak di dusun 2,” cetusnya.

Sedangkan 20 % kembali ke ketahanan pangan, seperti ikan lele dan patin untuk 3 kolam. “Untuk tahun ini kami mendapatkan bantuan 12 ribu bibit ikan lebih beserta pakan ikan dan pembuatan kolam,” katanya.

Mengenai kelompok wanita tani (KWT) telah dapat bantuan dari dinas Tanaman Pangan Muba. Bantuan tersebut seperti tanaman toga, sayur-sayuran, cabai, dan sebagainya. Selain itu, Desa Saud juga mendapat bibit ternak ayam untuk setiap kelompok yang dikelola 39 orang. “Total bantuan dana sebesar Rp46 juta yang dikelola langsung oleh kelompok ternak. Dan, kami perangkat desa hanya menyediakan lahan untuk usaha peternak tersebut,” paparnya

Sementara itu, untuk renovasi telah dilakukan berupa pengecekan kantor desa, penambahan lokal kantor desa dan sebagainya. “Semua itu menggunakan dana silpa sebesar Rp42 juta,” tuturnya. Ia juga mengatakan tahun ini juga akan ada dana pendidikan bagi siswa kelas 1-6 yang berprestasi. “Kami juga sedang mengusulkan pembangunan 1 unit rumah bersalin yang berdekatan dengan poskesdes. Kemudian 1 unit mobil ambulans karena lokasi desa kami jauh dari rumah sakit Sekayu dan Puskemas Desa Tanah Abang,” jelasnya.

Selain itu, lanjutnya, adanya bantuan bagi pasien rawat inap per kepala keluarga (KK). Untuk kematian sebanyak Rp500 ribu,” katanya. Untuk BLT, tahun ini hanya 10 persen dengan jumlah 26 KK. “Penyaluran itu sudah kami lakukan sejak Januari sampai maret secara door to door. Mereka yang berhak menerimanya seperti orang yang cacat atau disabilitas, orang tua yang tidak bisa lagi berjalan atau sakit, stroke, dan usia lanjut,” katanya. Begitu juga untuk pelayanan posyandu mulai dari pemberian bubur balita, vaksin remaja hingga lansia yang dilakukan selama sebulan kali. “Semua itu dikelola oleh ibu-ibu PKK,” cetusnya seraya menambahkan untuk BUMDes masih bergerak d ibidang catering, meja atau kursi, panggung. (irf)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan