Mana Lebih Sehat: Makanan Dikukus atau Direbus? Ini Penjelasan Ahli Gizi yang Mengejutkan!

Reporter: Wira |

Editor: Rian Sumeks |

Sabtu , 08 Nov 2025 - 14:03

Antara mengukus dan merebus, keduanya memang sama-sama minim lemak, tetapi perbedaan mendasar terletak pada bagaimana panas bekerja-Foto: IST -

SUMATERAEKSPRES.ID - Bagi banyak orang, memasak tanpa minyak sering dianggap otomatis lebih sehat. Namun, menurut para ahli gizi, kenyataannya tidak sesederhana itu.

Antara mengukus dan merebus, keduanya memang sama-sama minim lemak, tetapi perbedaan mendasar terletak pada bagaimana panas bekerja terhadap makanan dan seberapa besar nutrisi yang hilang selama prosesnya.

Baik mengukus maupun merebus sama-sama lebih baik dibandingkan menggoreng.

Tapi bila ditelusuri lebih dalam, hasil akhir dalam hal kandungan vitamin, mineral, dan rasa alami ternyata berbeda cukup signifikan.

Mengukus: Menjaga Rasa, Warna, dan Gizi Tetap Utuh

Mengukus adalah teknik memasak menggunakan uap air panas untuk mematangkan bahan makanan tanpa menyentuh air secara langsung.

Cara ini dianggap sebagai salah satu metode memasak paling sehat di dunia.

Menurut World Food Wine, mengukus dapat menjaga kadar kalori tetap rendah karena tidak membutuhkan minyak tambahan.

Sayuran yang dikukus pun cenderung mempertahankan warna alaminya, tekstur tetap renyah, dan rasanya lebih segar.

Dikutip dari NDTV, proses pengukusan juga membantu mempertahankan vitamin yang mudah rusak, seperti vitamin C dan B kompleks, karena keduanya tidak larut dalam air.

Bukan hanya sayuran, bahan seperti ayam, ikan, dan makanan laut pun menjadi lebih lembut dan tetap kaya nutrisi jika dikukus.

Merebus: Praktis, tapi Berisiko Kehilangan Nutrisi

mana lebih sehat: makanan dikukus atau direbus? ini penjelasan ahli gizi yang mengejutkan!                            sumateraekspres.id - bagi banyak orang, memasak tanpa minyak sering dianggap otomatis lebih sehat. namun, menurut para ahli gizi, kenyataannya tidak sesederhana itu. 
antara mengukus dan merebus, keduanya memang sama-sama minim lemak, tetapi perbedaan mendasar terletak pada bagaimana panas bekerja terhadap makanan dan seberapa besar nutrisi yang hilang selama prosesnya.
baik mengukus maupun merebus sama-sama lebih baik dibandingkan menggoreng.
tapi bila ditelusuri lebih dalam, hasil akhir dalam hal kandungan vitamin, mineral, dan rasa alami ternyata berbeda cukup signifikan.
baca juga:grafik kemenangan terus naik, partai nasdem sumsel rayakan hut ke-14 dengan aksi sosial serentak
baca juga:pt titan infra sejahtera raih penghargaan prestisius di bila 2025
mengukus: menjaga rasa, warna, dan gizi tetap utuh
mengukus adalah teknik memasak menggunakan uap air panas untuk mematangkan bahan makanan tanpa menyentuh air secara langsung.
cara ini dianggap sebagai salah satu metode memasak paling sehat di dunia.
menurut world food wine, mengukus dapat menjaga kadar kalori tetap rendah karena tidak membutuhkan minyak tambahan.
sayuran yang dikukus pun cenderung mempertahankan warna alaminya, tekstur tetap renyah, dan rasanya lebih segar.
baca juga:pemkab muba bersama tim patriot gelar fgd: menyulam asa kesejahteraan transmigran
baca juga:perbandingan gaji kerja pt kai vs pt freeport indonesia: siapa lebih sejahtera?
dikutip dari ndtv, proses pengukusan juga membantu mempertahankan vitamin yang mudah rusak, seperti vitamin c dan b kompleks, karena keduanya tidak larut dalam air.
bukan hanya sayuran, bahan seperti ayam, ikan, dan makanan laut pun menjadi lebih lembut dan tetap kaya nutrisi jika dikukus.
merebus: praktis, tapi berisiko kehilangan nutrisi
berbeda dengan mengukus, merebus berarti merendam bahan makanan langsung ke dalam air mendidih hingga matang.
metode ini populer karena praktis dan cepat, terutama untuk sup, bubur, atau olahan kentang.
namun, ada harga yang harus dibayar. kontak langsung dengan air membuat sebagian besar vitamin larut, terutama vitamin c dan folat yang sensitif terhadap panas.
menurut laporan times of india, kehilangan nutrisi akibat perebusan bisa mencapai lebih dari 50 persen pada beberapa jenis sayuran.
selain itu, bila direbus terlalu lama, sayuran menjadi lembek, kehilangan warna cerah, dan rasanya pun berkurang. meski begitu, merebus masih cocok untuk bahan berpati seperti kentang atau ubi. agar gizi tidak hilang seluruhnya, gunakan air yang sudah benar-benar mendidih dan rebus dalam waktu singkat. air rebusannya pun jangan dibuang—bisa dijadikan kaldu alami kaya mineral.
fakta ilmiah: mengukus lebih unggul dalam menjaga kandungan gizi
sebuah laporan dari health mengungkapkan bahwa sayuran yang dikukus memiliki kadar vitamin c, beta-karoten, dan flavonoid lebih tinggi dibandingkan sayuran yang direbus. dalam penelitian itu disebutkan, kehilangan vitamin c pada sayuran yang dikukus hanya sekitar 8,6–14,3 persen, sementara pada sayuran rebus bisa mencapai 40–55 persen.
selain itu, metode mengukus juga mampu menjaga senyawa fitokimia penting pada sayuran cruciferous seperti brokoli, kembang kol, dan kubis—yang berperan dalam membantu proses detoksifikasi dan mendukung kesehatan pencernaan.
kesimpulan ahli: mengukus adalah pilihan terbaik untuk gaya hidup sehat
jika tujuan anda adalah menjaga gizi dan cita rasa alami makanan, maka mengukus adalah pilihan paling bijak. teknik ini tidak hanya membuat makanan rendah lemak dan kalori, tapi juga mempertahankan lebih banyak vitamin dan mineral esensial.
mulailah membiasakan diri mengukus sayuran, ikan, atau daging tanpa minyak. selain lebih sehat, rasanya pun tetap nikmat dan segar alami. langkah kecil di dapur ini bisa jadi investasi besar untuk kesehatan tubuh anda di masa depan.