Pempek Kapal Selam Melejit Jadi Kuliner Legendaris, Kaya Rasa Asli Warisan Budaya Palembang
Pempek Kapal Selam bukan sekadar makanan, tapi simbol rasa, sejarah, dan kebanggaan warga Palembang. Foto: kuliner indonesia--
Cuko: Saus Pendamping yang Ikonik
Tidak lengkap rasanya membahas pempek kapal selam tanpa menyebut cuko, saus hitam pekat yang memiliki rasa asam, manis, dan pedas. Cuko dibuat dari gula merah, cabai, bawang putih, dan asam jawa.
Konon, cuko juga diciptakan sebagai pengawet alami dan penambah rasa, mengingat iklim tropis Palembang yang lembap.
Penyebaran dan Popularitas Nasional
Seiring perkembangan zaman dan mobilitas penduduk, pempek menyebar ke berbagai daerah di Indonesia. Pempek kapal selam menjadi duta kuliner Palembang yang dijual di banyak kota besar, mulai dari Jakarta, Bandung, hingga Surabaya.
BACA JUGA:Kisah Wong Sumsel Lebaran Idulfitri 1446 H di Luar Negeri, Jastip Pempek hingga Kumpul di KBRI
BACA JUGA:Buka Layanan Pengiriman Pempek 1 Hari Sampai, Lebaran, Hanya Tutup Hari Pertama
Media sosial dan industri makanan beku juga turut membantu menyebarluaskan pempek kapal selam dalam bentuk siap masak yang dikemas vakum. Banyak restoran dan UMKM Palembang membuka cabang di luar daerah, bahkan mengekspor ke luar negeri.
Pempek Kapal Selam dalam Budaya Palembang
Lebih dari sekadar makanan, pempek kapal selam telah menjadi bagian dari identitas masyarakat Palembang.
Makanan ini disajikan dalam berbagai acara adat, pernikahan, dan momen kebersamaan keluarga. Kehadiran pempek kapal selam mencerminkan keterikatan yang kuat antara kuliner dan kebudayaan lokal.
Pempek kapal selam bukan hanya makanan lezat, melainkan juga warisan budaya yang sarat akan sejarah dan inovasi. Ia mencerminkan kemampuan masyarakat Palembang dalam beradaptasi, berinovasi, dan melestarikan tradisi kuliner.
Dari sungai Musi hingga meja makan di berbagai penjuru dunia, pempek kapal selam terus menjadi kebanggaan kuliner Indonesia.
