Kolaborasi PT-Mitra Lewat Matching Fund

Kamis 06 Apr 2023 - 20:23 WIB
Reporter : Edi Purnomo
Editor : Edi Purnomo

PEKANBARU - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) RI gencar mendorong kolaborasi antara lembaga perguruan tinggi dengan mitra melalui Matching Fund. Konsep ini dikembangkan di Universitas Riau. Wakil Rektor IV Bidang Perencanaan, Kerjasama, dan Sistem Informasi Universitas Riau (UNRI), Dr Ir Sofyan Husein Siregar Mphil menyebut program ini memungkinkan para dosen untuk melakukan riset produktif yang hasilnya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.

"Banyak kegiatan riset yang sangat produktif dalam Macthing Fund, ini berupa ajang yang mewadahi untuk dosen-dosen kami," ujar Sofyan ditemui awak media di kampus UNRI, belum lama ini. Di UNRI, ada 4 proyek Matching Fund pada tahun 2023 yang sedang direview dan diharapkan akan bisa terlaksana.Meski begitu, terdapat tantangan dalam menghilirisasi hasil riset agar sesuai dengan kebutuhan mitra.

Maka tantangan itu bisa dihadapi dengan Matching Fund. Artinya ini menjadi solusi untuk menyelesaikan permasalahan ini dengan membantu menjembatani produk P1 dari hasil riset dengan dunia industri (DUDI) sehingga lebih bermanfaat bagi masyarakat. Penerima Matching Fund, seperti Prof Padil ST M, Dosen Teknik Kimia Fakultas Teknik UNRI menunjukkan antusiasme yang tinggi dengan pengajuan proposal riset.

Tahun 2021 ada 3 proposal riset yang diajukan dengan anggaran Rp1,2 miliar, sedangkan 2022 ada 5 proposal dengan pendanaan kurang lebih Rp4 miliar. Pola proses pendanaan ditambah dari dari industri. Dengan skema, tahun pertama 1:3, yaitu Rp350 juta dari Kementerian dan Rp650 juta dari DUDI, tahun ini kondisinya 1:1.

BACA JUGA : Ilyas: Harus Disetujui DPRD, Tanggung Jawab Penerima Program Matching Fund juga melibatkan mahasiswa dan dosen dalam mengembangkan unit usaha baru yang terus berkembang. Beberapa mahasiswa diharapkan menjadi mahasiswa terbaik saat wisuda nanti karena telah terlibat dalam riset yang dilakukan melalui program Matching Fund. "Dahulu dosen cuma sekadar nulis dan melakukan penelitian, hasilnya disimpan dilemari, sekarang sudah beda. Bisa dimanfaatkan," jelasnya.

Macthing Fund sebagai wadah  untuk bergerak dan hasilnya dimanfaatkan masyarakat. Sebagai catatan di UNRI sendiri sudah ada 4  project Matching Fund pada tahun 2023 yang tengah di-review. "Semoga bisa lolos pendanaannya dan  tiap tahunnya  terus terjadi peningkatkan dalam pengajuan proposal riset," harapnya.

“Kami dari pimpinan sangat senang dan terus memberi semangat kepada civitas akademi unri untuk terus mengembangkan diri dan mengimplementasikan serta merealisasikan matching fund ini," katanya. Program ini sangat diapresiasi, tapi ada permasalahan di tahun sebelumnya di UNRI.

"Ada hasil riset belum terwujud, problemnya sederhana kok. Jadi mitra maunya B tapi hasil risetnya A," ungkapnya. Tapi dengan Matching Fund semua itu bisa terselasaikan, buktinya untuk  riset di UNRI sudah berdasarkan kebutuhan mitra. Ini bisa menjembati antara produk P1 yang dihasilkan oleh dosen bisa terhilirisasi dengan Dudi. (dod)

Tags :
Kategori :

Terkait