PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Salah Seorang korban Slamet Tohari (45) alias Mbah Slamet, dukun pengganda uang gadungan asal Banjarnegara ternyata warga Palembang. Korbannya, Mulyadi (47), warga Lr Bakti, Pakjo, seorang developer. Mulyadi ternyata hilang sudah setahun terakhir. Sejak dia pergi ke Desa Balun, lokasi tempat ditemukannya 12 mayat yang jadi korban pembunuhan berantai Mbah Slamet. Ahmad Hidayat, adik kandung Mulyadi mengatakan, kakaknya terakhir meninggalkan rumah pada Oktober 2021 lalu. "Sampai saat ini artinya sudah satu tahun lebih," kata Dayat di area pemakaman para korban pembunuhan dukun Slamet pada wilayah Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara, Selasa (4/4). Jumlah korban bertambah dua dari 10 jadi 12. “Kemarin 10, hari ini (kemarin) ada dua lagi ditemukan di ladang,” kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Banjarnegara, Andri Sulityo. Rata-rata jenazah dalam kondisi rusak. [visual-link-preview encoded="eyJ0eXBlIjoiaW50ZXJuYWwiLCJwb3N0IjoxMDg5NzcsInBvc3RfbGFiZWwiOiJQb3MgMTA4OTc3IC0gSmFuZ2FuIEJ1cnUtQnVydSBUcmFuc2ZlciwgSG9heCBQZW5nb2JhdGFuIElkYSBEYXlhayBkaSBQYWxlbWJhbmciLCJ1cmwiOiIiLCJpbWFnZV9pZCI6MTA4OTM5LCJpbWFnZV91cmwiOiJodHRwczovL3N1bWF0ZXJhZWtzcHJlcy5iYWNha29yYW4uY28vd3AtY29udGVudC91cGxvYWRzLzIwMjMvMDQvZXpnaWYuY29tLWdpZi1tYWtlci00MC5qcGciLCJ0aXRsZSI6IkJBQ0EgSlVHQSA6IEphbmdhbiBCdXJ1LUJ1cnUgVHJhbnNmZXIsIEhvYXggUGVuZ29iYXRhbiBJZGEgRGF5YWsgZGkgUGFsZW1iYW5nIiwic3VtbWFyeSI6Ik1hc3lhcmFrYXQgU3VtYXRlcmEgU2VsYXRhbiAoU3Vtc2VsKSBkaW1pbnRhIHdhc3BhZGEgdGluZGFrIHBlbmlwdWFuIG1lbmdhdGFzbmFtYWthbiBJZGEgRGF5YWsgZGkgUGFsZW1iYW5nLiBBaGxpIHBlbmdvYmF0YW4gcGF0YWggdHVsYW5nLCB0aWRhayBiaXNhIGJpY2FyYSwgc2FyYWYga2VqZXBpdCwgc3Ryb2tlIGRhbiBsYWlubnlhLCB5YW5nIHZpcmFsIGRpIFlvdVR1YmUuIERhcmkgYnJvYWRjYXN0IFdoYXRzQXBwIChXQSkgeWFuZyBiZXJlZGFyLCBJZGEgRGF5YWsgbWVsYWt1a2FuIHBlbmdvYmF0YW4ga2VsaWxpbmcga290YSBkaSBJbmRvbmVzaWEuICIsInRlbXBsYXRlIjoiYmFzaWMifQ=="] Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Iqbal Alqudusy menyatakan, petugas masih masih mengidentifikasi para korban dukun Slamet. Aksi pembununan berantai ini dilakukan sejak 2020. Kasus pembunuhan berantai ini terungkap setelah GE, anak PO. salah seorang korbannya melapor ke Polres Banjarnegara pada 27 Maret 2023 lalu. GE mengaku diajak ayahnya (PO) bertemu seseorang di Banjarnegara pada Juli 2022, naik bus dari Sukabumi menuju Wonosobo. Sampai di Wonosobo, PO dan GE bertemu Mbah Slamet yang selanjutnya mengajak mereka ke rumahnya di Desa Balun, Wanayasa, Banjarnegara. Ketika sampai rumahnya, Mbah Slamet mengajak PO ke dalam salah satu ruangan, sedangkan GE menunggu di luar.
Kategori :