
Masjidil Aqsa menjadi saksi penting dalam perjalanan Isra Mikraj. Dalam Al-Quran, Allah SWT berfirman: "Maha Suci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat." (QS. Al-Isra: 1)
Ayat ini menjadi dasar keyakinan umat Islam tentang pentingnya Masjidil Aqsa dalam perjalanan Rasulullah SAW. Masjid ini bukan sekadar tempat transit, tapi menjadi penghubung spiritual menuju langit ketujuh, tempat Rasulullah SAW menerima wahyu besar tentang kewajiban salat lima waktu.
BACA JUGA:7 Makanan Sering Dijumpai saat Peringatan Isra Mikraj, Dari Shawarma hingga Baklava, Mana Favoritmu?
BACA JUGA:Inilah 5 Tradisi Makan Bersama Saat Isra Mikraj di Indonesia
Menurut Abdul Rozak, bagi umat Islam, Masjidil Aqsa adalah simbol kebesaran dan keberkahan. Tempat ini memiliki kaitan langsung dengan salah satu mukjizat terbesar Rasulullah SAW. Masjidil Aqsa juga merupakan salah satu dari tiga masjid yang disarankan untuk diziarahi, sebagaimana sabda Rasulullah SAW: "Janganlah kalian bersusah payah melakukan perjalanan (dengan niat ibadah) kecuali ke tiga masjid: Masjidil Haram, Masjid Nabawi, dan Masjidil Aqsa." (HR Bukhari dan Muslim)
Namun, tidak dapat disangkal bahwa Masjidil Aqsa juga menjadi pusat klaim dari berbagai pihak. Situasi ini memunculkan banyak tantangan dan pertanyaan tentang siapa yang memiliki hak atas tempat suci ini.
Sebagai umat Islam, sambung Abdul Rozak, keyakinan akan kepemilikan Masjidil Aqsa telah dijelaskan dalam Al-Quran dan Hadits. Namun, di dunia nyata, berbagai pihak mengklaim bahwa Masjidil Aqsa adalah bagian dari warisan budaya atau agama mereka. "Fakta yang ada dalam Al-Quran jelas menyatakan bahwa perjalanan Isra Mikraj adalah mukjizat Rasulullah SAW, dan Masjidil Aqsa merupakan bagian dari jalur tersebut," ungkap Abdul Rozak.
Meski sebagian pihak mengklaim tempat ini sebagai milik mereka. Tapi keyakinan umat Islam tetap bahwa Masjidil Aqsa adalah milik umat Islam, karena semua bukti spiritualnya ada dalam Al-Quran. Peristiwa Isra Mikraj mengajarkan umat Islam tentang pentingnya iman dan kepatuhan kepada Allah SWT.
BACA JUGA:Yuk Mengenal 7 Tradisi Unik Isra Mikraj di Indonesia
BACA JUGA:5 Hikmah dari Peristiwa Isra Mikraj yang Dapat Dipetik Umat Islam
Dari perjalanan ini, umat Islam memperoleh kewajiban salat yang menjadi pilar utama dalam kehidupan beragama. Selain itu, peristiwa ini juga mengajarkan tentang pentingnya persatuan dan penjagaan terhadap situs-situs suci yang diwariskan oleh Nabi Muhammad SAW.
Sebagai umat Islam, kita diajak untuk memahami, menghormati, dan membela keberadaan Masjidil Aqsa sebagai bagian dari keyakinan kita. Perjalanan Rasulullah SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa hingga ke langit ketujuh bukan hanya sejarah. Tapi juga bukti keagungan Allah SWT yang harus terus dipegang teguh oleh setiap muslim di dunia. Masjidil Aqsa adalah warisan spiritual umat Islam, bukan hanya sebagai tempat fisik, tapi sebagai simbol keimanan, persatuan, dan perjalanan menuju ridha Allah SWT.