Prabumulih Darurat Pencurian Utilitas PLN, Seminggu Dua Trafo PLN Digasak Pencuri, Aksi Terakhir 6 Perampok

Rabu 11 Dec 2024 - 20:51 WIB
Reporter : dian
Editor : Dede Sumeks

PRABUMULIH, SUMATERAEKSPRES.ID - Wilayah hukum Polres Prabumulih sepertinya patut disematkan sebagai daerah darurat pencurian utilitas milik PLN, setelah sebelumnya terjadi aksi pencurian kabel PLN di Perumnas Gunung Ibul yang hingga kini belum juga berhasil diungkap.

Kali ini, kembali aksi pencurian fasilitas dan utilitas milik PLN terjadi lagi pada Selasa (10/12) malam, sekitar pukul 23.30 WIB oleh enam orang kawanan pencuri menggasak sebuah trafo PLN. 

BACA JUGA:Pencurian Mesin Pompa Irigasi di Gandus, Saiful Minta Pelaku Segera Ditangkap

BACA JUGA:Terekam CCTV, Empat Kawanan Pencuri Motor Bersenpi di OKI Gagal Beraksi, Ini Penyebabnya

Trafo tersebut terpasang di Jl Pertamina, Pal 10, tepatnya di perbatasan Desa Karangan dengan Desa Rambang Senuling, Kecamatan Rambang Kapak Tengah (RKT) dan berada di pinggir jalan menuju perkebunan sawit milik warga setempat

Tak hanya menggasak trafo PLN, kawanan pencuri yang dalam aksinya juga mempersenjatai dirinya dengan senjata api rakitan (senpira) jenis pistol itu juga sempat menyandera dua orang warga yang memergoki aksi mereka. 

Kedua warga tersebut sempat ditodongkan dengan menggunakan senpira hingga tak berdaya dan hanya bisa pasrah menyaksikan aksi pencurian trafo PLN tersebut.  

Seperti apa aksi pencurian trafo PLN itu terjadi? Menurut kesaksian Erwin (29), salah seorang warga yang sempat disandera kawanan pencuri yang menyebut sebelum kejadian aliran listrik di daerah tersebut padam.

Dia dan rekannya Rizki yang saat itu sedang duduk santai di sebuah pondok ditelepon oleh petugas keamanan PLN yang meminta untuk memeriksa trafo di depan kebun karena seminggu sebelumnya trafo PLN di Pal 9 juga hilang dicuri.

Baru beberapa meter menuju ke lokasi trafo, tiba-tiba muncul empat orang asing dengan menggunakan masker turun dari sebuah mobil Toyota Kijang Innova warna hitam yang diparkirkan di pinggirr jalan. 

Disusul oleh dua orang pelaku yang juga mengenakan masker turun dari atas sepeda motor dan juga menuju ke lokasi tempat trafo itu terpasang.

Salah seorang di antaranya dengan aksen khas Suku Belide meminta Erwin dan Rizky untuk mematikan senter yang sebelumnya dihidupkan untuk mengecek trafo, keduanya juga diperintahkan untuk duduk di dekat pohon kelapa.

“Saat saya bertanya apa hak Anda untuk melarang saya, pelaku langsung mengeluarkan pistol dan menodongkanya ke kening saya dan Risky hingga saat itu kami hanya bisa terdiam melihat mereka menjalankan aksinya,” ungkap Erwin dengan nada bicara bergetar saat menceritakan peristiwa tersebut kepada polisi, kemarin (11/12).

Setelah selama lebih kurang 2,5 jam lamanya dia bersama Rizki disandera dan ditodongkan pistol oleh dua orang pelaku, sedangkan dua pelaku lainnya beraksi menurunkan trafo dari tiang PLN dan datang pula dua pelaku lain mengendarai sebuah sepeda motor dengan membawa tangga dan tongkat kayu. 

"Total ada enam pelaku, empat menaiki mobil dua lagi pakai motor dengan membawa tangga dan tongkat kayu," lanjutnya mengaku setelah mereka beraksi, dia dan temannya pun langsung dilepaskan. 

Kategori :