Dari Korban Menjadi Pahlawan: Edukasi dan Dukungan Anak Menghadapi Bullying

Senin 09 Dec 2024 - 11:51 WIB
Oleh: emha

Oleh: Ananda Dwi Cahya, Annisah Larashaty. S Sarila Diva Dea Ariesty, Risma Azrianti, Syafitri,Sarah Hafiy Umabi, Laksana Abimanyu Satria Budi Sampurna (Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat, Program Studi Kesehatan Masyarakat, Universitas Sriwijaya) 

Bullying merupakan masalah serius yang dapat merusak kepercayaan diri dan kesehatan mental anak-anak.

Tindakan bullying tidak hanya terbatas pada kekerasan fisik, tetapi juga mencakup ejekan, ancaman, dan perilaku merugikan lainnya yang sering kali dimulai dari tindakan kecil yang tampak sepele.

Anak-anak menunjukkan berbagai respons terhadap situasi bullying, mulai dari spontan hingga proaktif.

BACA JUGA:Sosialisasi Bullying, Masiswa Kesehatan Masyarakat FKM Unsri Kunjungan Lapangan Bersama Pelajar SMAN Sumsel

BACA JUGA:Menuju Target 12 Persen, Unsri Kukuhkan 8 Guru Besar, Tercapai 4 Tahun Ke Depan

Beberapa respons yang umum adalah menertawakan korban, meleraikan perkelahian, atau menghindari pelaku.

Respons-respons ini menunjukkan pentingnya edukasi tentang cara menghadapi bullying dengan lebih efektif.

Anak-anak, keluarga, dan komunitas harus bekerja sama untuk menghindari pelecehan.

Anak-anak harus diminta untuk melaporkan bullying kepada orang dewasa yang mereka anggap didengar dan dilindungi.

Anak-anak juga dapat memperoleh rasa percaya diri yang kuat dengan mengambil bagian dalam kegiatan positif seperti mengaji atau belajar bela diri.

BACA JUGA:Fakultas Hukum Unsri Siap Sambut Guru Besar Baru, Prof Dr Iza Rumesten RS SH MHum, Ini Kata Dekan!

BACA JUGA:Kebutuhan Apoteker Masih Tinggi, Unsri Sumpah Apoteker, Pertama di Sumbagsel

Sangat penting untuk mengajarkan anak-anak tentang jenis bullying dan efeknya.

Di era digital pastinya kita tidak asing lagi dengan isu bullying yang sering terjadi di kalang pelajar. Banyak korban yang mengalami bullying itu terdapat pada anak-anak.

Kategori :