Susah Buka Lahan-Sulit Dapat Bibit Karet Berkualitas

Selasa 03 Dec 2024 - 20:08 WIB
Reporter : dian
Editor : Edi Sumeks

PRABUMULIH, SUMATERAEKSPRES.ID - Warga Jungai, Kecamatan Rambang Kapak Tengah (RKT), Kota Prabumulih mengeluhkan sulitnya membuka lahan yang kerap terbentur aturan.  Waeha juga mengeluhkan sulitnya mendapatkan bibit karet yang berkualitas hingga pupuk gratis. 

Hal itu terungkap dalam reses anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) dapil VI Kabupaten Muara Enim, Kabupaten Pali dan Kota Prabumulih di Desa Jungai, Selasa (3/12). 

Amran, salah-satu warga dusun I Desa Jungai dalam kesempatan itu meminta agar warga Desa Jungai yang mayoritas petani, agar diberikan bibit yang bagus dan berkualitas. "Bagaimana kami mau berkebun, kami ingin dapat bibit yang bagus," sebutnya. 

Ditambahkan Munir, warga dusun 1 Desa Jungai juga menyebutkan  masyarakat khususnya petani saat ini terbentur aturan yang tidak boleh membakar lahan sehingga hal itu menghambat pekerjaan para petani. "Untuk itu, kami minta tolong dibukakan lahan dengan alat atau apa dan minta fasilitas bibit yang bagus yang hasilnya cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan selanjutnya kami minta pupuk dengan sistem dihutangkan melalui KUD (Koperasi Unit Desa) atau diberikan secara gratis," terangnya. 

BACA JUGA:Warga Jungai Keluhkan Kesulitan Petani dalam Buka Lahan dan Dapatkan Bibit Karet Berkualitas

BACA JUGA:Harga Getah Karet Naik Rp15 Ribu/Kg

Lebih lanjut, Munir juga meminta agar DPRD Sumsel dapat membangunkan menara masjid Desa Jungai. "Karena sudah lama mau dibangun tapi kami (Desa, red) tidak ada uang," sambungnya. 

Sementara Hermansyah, Warga dusun II Desa Jungai minta bantuan untuk pemekaran dusun dari dusun 2 menjadi dusun 3. Sementara itu, tak sedikit warga yang meminta pembangunan infrastruktur seperti gorong-gorong dan Daerah Aliran Sungai (DAS). 

Dalam kesempatan itu, Kades Jungai, Iskandar menyebutkan ia sudah 3 periode menjabat sebagai Kades Jungai dan baru ini DPRD Provinsi datang ke desa yang dipimpinnya tersebut. "Kami ucapkan ribuan terima kasih tak terhingga," terangnya. 

Dijelaskannya, Desa Jungai mempunyai luas wilayah 1.731 ha dengan total 1.245 jumlah penduduk mayoritas petani karet atau mencapai 90 persen masyarakat adalah petani.

Dia pun tak menapik, masyarakat Desa Jungai sulit meremajakan kebun-kebun yang sudah tidak produktif dan lebih dari 50 persen kebun sudah tidak produktif lagi. "Untuk itu kami mohon solusi untuk masyarakat menggarap lahan. Kami akan memberikan oleh-oleh berupa proposal," sambungnya. 

BACA JUGA:Harga Getah Karet Naik Rp15 Ribu per Kilogram, Petani di Muratara Bersorak Gembira

BACA JUGA:Rasain, Tiga Pembunuh Sadis Terhadap Petani Karet di OKU Dijatuhi Hukuman Maksimal, Ini Alasan Hakim

Menanggapi hal itu, Ketua Koordinator tim reses anggota DPRD Sumsel Dapil 6, H Ahmad Palo SE mengaku sangat bersyukur bisa bersilaturahmi dengan masyarakat Desa Jungai dalam keadaan sehat.

Lebih lanjut, politisi PPP itu menegaskan bahwa reses di Desa Jungai merupakan yang pertama. "Kami juga berterima kasih kepada bapak-ibu yang sudah menentukan pilihan kepada kami, memberikan amanah kepada kami dan mudah-mudahan amanah ini dapat dijalankan dengan baik dan mudah-mudahan kami dapat menjalankan tugas sesuai aturan dan bermanfaat bagi masyarakat," sebutnya. 

Kategori :